5 KRI dan 1 Pesawat Dikerahkan untuk Jaga Laut Natuna Utara
TNI AL awasi laut Natuna 24 jam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima Komando Armada I Laksmana Muda TNI Arsyad Abdullah mengerahkan lima KRI dan satu pesawat untuk menjaga laut Natuna Utara dari kapal-kapal asing yang lalu-lalang.
Arsyad memastikan, Laut Natuna Utara tetap aman dalam pengawasanTNI Angkatan Laut selama 24 jam.
"KRI dituntut satu kali 24 jam selalu ada di laut Natuna Utara," kata Arsyad saat berada di atas KRI Silas Papare-386 di perairan Natuna, Kepulauan Riau, dikutip dari ANTARA, Sabtu (18/9/2021).
Pengawasan ini menggunakan operasi sandi Siaga Segara 21 dengan mengoperasikan 5 KRI. Ada tiga atau empat KRI selalu berada di laut, dan satu melaksanakan bekal ulang dengan bergiliran.
"Agar selalu berada di laut minimal tiga KRI, sehingga kami dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan akan memasuki perairan Indonesia," kata Arsyad.
Baca Juga: Curhat Bakamla: Kapal China Ganggu Tambang Minyak RI di Laut Natuna
1. Pangkoarmada I terjun langsung melakukan patroli melalui udara
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I akan berada di Natuna selama beberapa hari dan melakukan patroli melalui udara, untuk memastikan unsur-unsur KRI yang sedang melaksanakan patroli di Laut Natuna Utara.
Selain itu, dia juga memastikan tidak ada kapal asing yang memasuki perairan Natuna untuk melaksanakan eksplorasi maupun eksploitasi.
"Situasi Natuna Utara, unsur-unsur mengamankan perairan kita di batas garis kontinen karena ini merupakan garis batas yang telah kita sepakati dengan negara tetangga, yaitu Vietnam. Sehingga kita mengamankan, tidak ada kapal asing memasuki perairan kita untuk melaksanakan eksplorasi maupun eksploitasi," kata Arsyad.
"Namun ini merupakan perairan internasional jadi semua negara mempunyai hak lintas damai di sini. Jadi apabila kapal asing yang hanya melintas itu tidak ada masalah, karena merupakan perairan internasional," lanjutnya.
Editor’s picks
Arsyad juga menjelaskan, bila kapal asing hanya melintas, maka pihaknya hanya memantau. "Namun apabila ada kapal yang melaksanakan eksplorasi atau eksploitasi seperti kapal ikan, harus kita tindaklanjuti. Apabila masuk landasan kontinen Indonesia maka kita tangkap, itulah operasi yang dilakukan dalam hal ini Koarmada 1," kata Arsyad.
Baca Juga: TNI AL Minta Nelayan Tak Perlu Takut terhadap Kapal Asing di Natuna