Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memberikan keterangan resmi terkait alumninya yang terduga menjadi teroris.
Pihak ITS menegaskan jika informasi pelaku teror merupakan alumni ada yang benar dan ada yang tidak. Karena ada dua pelaku teroris yang diklaim merupakan alumni ITS.
Baca juga: Teror Bom Surabaya, Ratusan Orang Doa Bersama di Patung Kuda Monas
1. Anton pernah kuliah satu tahun di D-III Teknik Elektro tahun 1991
Rektor ITS Joni Hermana mengatakan, pertama terduga pelaku atas nama Anton Ferdianto memang pernah tercatat sebagai mahasiswa D-III Teknik Elektro ITS pada tahun 1991. Namun, ia tercatat hanya menjalani kuliah satu tahun dan selanjutnya tidak aktif kembali.
“Atas dasar tersebut bisa dikatakan dia bukanlah alumnus ITS. Kami tidak mengetahui status yang bersangkutan selanjutnya,” ujarnya di hadapan awak media.
2. Pelaku Budi merupakan alumni S1 Teknik Kimia
Lebih lanjut, untuk terduga pelaku kedua atas nama Budi Satrijo pernah tercatat sebagai mahasiswa Teknik Kimia program studi S1 tahun 1988 dan lulus pada tahun 1996. Pihaknya menjelaskan, pada masa studinya Budi tidak memperlihatkan tanda-tanda mencurigakan dan normal seperti mahasiswa lainnya. Budi juga aktif dalam kegiatan berwirausaha.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
“Sebagai alumnus yang lulus 22 tahun yang lalu, seluruh aktivitas yang bersangkutan tentunya di luar sepengetahuan ITS dan semua merupakan tanggungjawab pribadi masing-masing di depan hukum,” jelas Prof Joni.
Baca juga: Kesaksian Anak Terduga Teroris Sidoarjo; Ayah Sering Dengar Ceramah dari Internet