TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukung Aksi di Jakarta, Ojek Daring Surabaya Minta Pemerintah Jadi Penengah

Semoga lekas ada solusi ya, biar sama-sama enak

Antara Foto/Muhammad Adimaja

Surabaya, IDN Times - Aksi unjuk rasa ribuan pengemudi ojek online di depan Istana Negara, Selasa (28/3) ditanggapi oleh rekan seprofesi mereka di daerah. Di Surabaya, para pengemudi menyatakan dukungan terhadap rekan seprofesi mereka di Jakarta. Mereka sepakat jika tarif batas bawah dinaikkan.

Seperti diketahui, ribuan pengemudi ojek daring kemarin berunjuk rasa menuntut dibatalkannya Peraturan Menteri Perhubungan nomor 108 Tahun 2017. Intinya mereka meminta agar tarif batas bawah sebesar Rp 1600 dinaikkan menjadi Rp 4000 per kilometer.

1. Minta pemerintah bisa menengahi masalah ini

atimes.com

Salah satu pengemudi Grab, Dian Pradana mengaku sangat mengapresiasi perjuangan teman-temannya di Jakarta. Dia pun setuju dengan apa yang diperjuangkan oleh para pengemudi di Jakarta dua hari ini. Bahkan dia sendiri mengaku ingin membantu perjuangan teman yang ada di Jakarta.

"Sebenarnya yang diperjuangkan mereka itu tetap masalah tarif. Saya berharap juga ada keadilan dalam tarif apalagi sekarang Uber dan Grab digabung. Sebenarnya harus jelas itu mergernya, padahal ada dua aplikasi berbeda. Saya ingin pemerintah bisa menengahi, agar tarif yang sama dan aplikasi kembali seperti di awal," ujar Dian saat kepada IDN Times, Rabu (28/3).

Baca juga: Ribuan Pengemudi Ojek Online Berunjuk Rasa, Ini Respon Go-Jek

2. Perang tarif berdampak buruk bagi pengemudi

Antara Foto/Muhammad Ayudha

Sementara itu, Nanang (35) pengemudi ojek daring Uber mengaku mengetahui aksi ribuan ojek daring di Istana Negara. Ia sangat berharap kalau pemerintah bisa menengahi perang tarif ini. Menurutnya, adanya persaingan ini membuat dampak bahkan aplikator yang dipakainya sekarang sudah tidak lagi mampu bersaing dengan dua aplikator lain.

"Tarifnya per kilometer sekarang rendah, kebijakan harus diatur agar tidak ada perang tarif. Pemerintah buat kebijakan harus jelas ada batas tarifnya biar sama. Dulu itu awal per kilo bisa Rp 4 ribu an, sekarang hanya Rp 1600, apalagi yang Uber sekarang digabung ke Grab," kata Nanang kepada IDN Times.

Baca juga: Jika Tuntutan Diabaikan Pemerintah, Demo Ojek Daring Bisa Merembet ke Daerah

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya