TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gus Ipul Didoakan 99 Kiai Sepuh dalam Acara Istigasah Kubro di Jember

Istigasah menghatamkan Alquran hingga 313 kali

Dok. IDN Times/Istimewa

Surabaya, IDN Times - Pasangan calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno (Gus Ipul-Puti) menghadiri istigasah kubro bertema Mengetuk Pintu Langit, yang digelar usai salat subuh pagi tadi di Jember. 

Baca juga: Gus Ipul Ajak Ulama Perangi Perkawinan Usia Dini

1. Ratusan tahfiz menghatamkan Alquran 313 kali

Dok. IDN Times/ Istimewa

Ribuan hafiz atau penghafal Alquran memulai rangkaian acara istigasah dengan melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Mereka menghatamkan atau menyelesaikan bacaan 30 juz Alquran hingga 313 kali.

"Ada 100 kelompok, masing-masing mengatamkan tiga kali. Insyaallah nanti sebelum zuhur sudah bisa hatam 313 kali," ujar Muhlism Hasyim, salah satu tahfiz.

2. Istigasah akbar jadi ajang temu alumni pesantren

Dok. IDN Times/ Istimewa

Usai hataman Alquran, rangkaian istighosah akbar dilanjutkan dengan pembacaan salawat dan zikir bersama, dan ditutup dengan doa bersama dari 99 kiai sepuh secara bergantian.

Kiai sepuh tersebut di antaranya KH Zainuddin Jazuli dari Ploso Kediri, KH Kholil As’ad dari Situbondo, KH Anwar Mansur dari Lirboyo Kediri, KH Anwar Iskandar dari Kediri, dan KH Nurul Huda Jazuli dari Ploso Kediri.

Kemudian, KH Miftahul Akhyar dari Kota Surabaya, KH Nawawi Abdul Jalil dari Sidogiri Pasuruan, KH Agus Ali Masyhuri dari Bumi Sholawat Sidoarjo, ada pula KH Moh. Hasan Mutawakil Allalah dari Genggong Probolinggo. Hadir juga KH Fu'ad Jazuli dari Ploso Kediri, KH Idris Hamid dari Pasuruan, dan KH Ubaidillah Faqih dari Langitan Tuban.

Selain membacakan doa-doa khusus, istigasah akbar kali ini juga dilakukan untuk temu alumni beberapa pesantren besar di antaranya Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pesantren Ploso Kediri, Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Pesantren Lirboyo Kediri, serta Pesantren Anuqoyah Sumenep.

"Guru dan para kiai yang memilih Gus Ipul, dan kita ini berhutang budi pada masyaikh (guru). Jadi kalau kamu berani menentang guru, bisa hilang ilmumu. Citra santri adalah patuh pada kiai," kata KH Anwar Iskandar, pengasuh Pesantren Al Amin Kediri.

Baca juga: Gus Ipul Janjikan Asuransi untuk Seluruh Nelayan Jawa Timur


Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya