Inilah Fakta-Fakta Tragedi Guru Budi Versi Kapolres Sampang
Pelaku diduga ahli bela diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampang, IDN Times - Kapolres Sampang AKBP Budi Wadiman langsung menggelar konferensi pers terkait tragedi di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, Jumat (2/2) malam. Budi mengonfirmasi banyaknya informasi yang masih simpang siur terkait Tempat Kejadian Perkara (TKP), kronologis, barang bukti, hingga data-data pelaku dan korban penganiayaan guru hingga meninggal itu.
Dalam konferensi pers ini, Polres Sampang juga menetapkan status pelaku menjadi tersangka setelah dilakukan proses lidik. Berikut fakta-fakta yang diperoleh IDN Times terkait tragedi yang merenggut nyawa seorang guru muda bernama Achmad Budi Cahyanto.
Baca juga: Murid SMA Aniaya Guru hingga Tewas, Begini Kronologinya
1. Guru Budi sempat memukul pelaku dengan buku absen
Budi mengatakan lokasi penganiayaan yang dilakukan HZF (16) terhadap guru Achmad Budi Cahyanto (27) di halaman depan kelas. Sebelumnya banyak dikatakan perkelahian antara keduanya ada di dalam kelas. Polres Sampang juga memberikan keterangan tidak ada pengeroyokan saat pulang sekolah.
"Pulang sekolah seperti biasanya. TKP ada di halaman depan kelas atau taman pada jam terakhir mata pelajaran seni rupa materi melukis. Ketika itu, siswa ditugaskan untuk melukis namun HZF malah ramai sendiri sehingga mendapatkan teguran dari korban," ujar dia.
Kemudian, peringatan atau teguran dari korban tidak digubris oleh HZF. Sehingga korban mencelupkan tangannya ke dalam cat dan mencoretkan ke pipi pelaku.
"Murid tidak terima, sempat tanya ke korban kenapa dilakukan tindakan seperti itu. Lalu korban memukul pelaku dengan buku absen. Tapi, pelaku menangkis pukulan korban dengan lengannya dan balik meninju bagian pelipis korban hingga terjatuh. Terjadilah perkelahian dan dilerai oleh para siswa, keduanya dipanggil kepala sekolah," papar Budi.
Baca juga: Guru Budi Tewas di Tangan Muridnya, Warganet Ramai-ramai Mengecam