TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Periksa Pria yang Diduga Telantarkan Ratusan KIP

Wah padahal kartu ini dibutuhkan sama temen-temen yang kurang mampu lho

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya akhirnya menindaklanjuti kasus penelantaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Paris Laundry Dry Clean Jalan Jangkungan, Surabaya. Mereka telah memanggil terduga pemilik karung plastik berisi 643 KIP, Zahri Hamid (32). Pria yang merupakan warga Nginden Jangkungan, Surabaya ini juga telah diperiksa di Mapolsek Sukolilo.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, hingga saat ini memang belum ditemukan adanya kerugian akibat tidak didistribusikannya KIP ini. Namun, penelantaran ini cukup disayangkan. Sebab, KIP merupakan bantuan dari pemerintah bagi anak yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin.

1. Kurir dianggap lalai dalam mendistribusikan KIP

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Seharusnya, penyerahan KIP untuk Kecamatan Sukolilo Surabaya didistribusikan sejak 7 Mei 2016. Namun, oleh Hamid, pendistribusian hanya sampai ke 4 kelurahan saja, sedangkan 3 kelurahan yakni Klampis Ngasem, Gebang Putih dan Keputih tidak tersalurkan. Ia beralasan hal itu terjadi karena petugas kelurahan tidak memberikan rekomendasi.

"Lalu diminta disimpan di rumah kemudian mereka pekerja freelance pindah ke daerah daerah lain, lalu dia lupa. Sampai tanggal 10 Maret ditemukan dan 20 Maret dilaporkan," terang Rudi, Jumat (23/3).

Baca juga: Ratusan KIP Ditinggal di Tempat Laundry, Ternyata Ini Sosok Pemiliknya

2. Kontrak Hamid untuk mendistribusikan hanya 2 bulan saja

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Lebih lanjut, Rudi menyampaikan dalam kesaksiannya, Hamid mengakui seharusnya melapor ke PT Satri Antaran Prima (SAP) yang mengontraknya. "Hamid  mengakui sudah menghubungi Samuel (Manajer Kurir) suruh menyimpannya. Ternyata, saat diliihat kontraknya diberikan masa 2 bulan untuk distribusikan," katanya. 

Baca juga: Ratusan KIP Telantar di Laundry, Polisi Dalami Kemungkinan Penggandaan

 

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya