TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ustaz di Sidorajo Diserang Menggunakan Kapak saat Imami Salat

Pelaku disebut alami gangguan jiwa

Dok. IDN Times/ Istimewa

Surabaya, IDN Times - Peristiwa penganiayaan terhadap ulama terjadi lagi di Jawa Timur, Senin (2/4). Kali ini korbannya Ustaz Tajuddin (60), pengasuh Pondok Pesantren Darul Falag di Dusun Kedungsar, Desa Penambangan, Balongbendo, Sidoarjo.

Peristiwa ini dilakukan oleh seorang pria paruh baya, Muhammad Rudiyanto (33), yang terindikasi sakit jiwa.

1. Korban diserang saat menjadi imam salat magrib

Baca juga: Kapolri Beberkan Kebohongan di Balik Viralnya Kasus Penyerangan Ulama

 

Dok. IDN Times/ Istimewa

Menurut data yang didapatkan IDN Times, korban yang akan melakukan salat magrib berjamaah berangkat dari rumah pukul 17.30 wib ke Masjid Baitul Ridwan, Desa Penambangan Sidoarjo. Ketika di masjid, korban yang ditunjuk sebagai imam masjid, diserang oleh tersangka sekitar pukul 18.00 wib. 

Informasinya ketika rakaat pertama, pelaku langsung menerobos membawa senjata tajam menyerang. "Iya benar seperti itu informasinya," kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Himawan Bayu Aji saat dihubungi.

2. Pelaku menyerang memakai kapak dan melukai kepala korban

Dok. IDN Times/ Istimewa

Lebih lanjut, pelaku M. Rudiyanto ternyata menyerang korban dengan menggunakan kapak. Bahkan, pelaku ini nekad membacok korban pada bagian belakang kepalanya. "Pukul 18.15 wib, pelaku diamankan warga ke Polsek Balongbendo dan terindikasi gangguan jiwa," katanya.

Sementara korban, saat itu langsung ditangani oleh jemaah Masjid Baitul Ridwan karena kepalanya terluka akibat serangan. Tak butuh waktu lama, pukul 18.30 wib korban datang ke Polsek Balongbendo untuk dimintai keterangan. Setelah itu, pelaku dibawa ke Polresta Sidoarjo 20.30 wib, sedangkan diantar oleh pihak Polsek Balongbendo pulang ke rumahnya pukul 21.15 wib.

3. Polresta Sidoarjo sudah memeriksa 10 saksi

Dok. IDN Times/ Istimewa

Himawan membahkan, kasus ini memang sudah dalam penanganan kepolisian. Maka dari itu, ia meminta semua pihak bersabar menunggu hasil pemeriksaan mendalam. "Kami sudah periksa sepuluh orang saksi. Saat ini pemeriksaan masih berjalan untuk lebih mendalam," ucapnya.

Baca juga: Marak Hoax Penyerangan Ulama, Wakapolri Instruksikan Bentuk Tim Gabungan

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya