TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TNI Dituding Lakukan Penembakan di Nduga, Kodam Cenderawasih Membantah

Kodam menyarankan keluarga korban untuk autopsi

(Ilustrasi) Dok. Jubi

Jakarta, IDN Times - Pejabat Kodam XVII/Cenderawasih menyayangkan tudingan penembakan dilakukan oleh oknum TNI yang terjadi di Distrik Mbua, Nduga, seperti tengah ramai diberitakan.

"Akhir-akhir ini ada media memberitakan tentang kejadian meninggalnya lima orang warga di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, yang menyebutkan bahwa meninggalnya diakibatkan oleh penembakan yang dilakukan aparat TNI," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Eko Daryanto di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (12/10), seperti yang dilansir dari Antara.

Baca Juga: Dituding Perburuk Situasi di Nduga, Ini Respons Polri 

1. Eko membantah tudingan tersebut

Google Maps

Eko membantah tudingan yang dilayangkan pada aparat TNI tersebut karena menurutnya perlu ada fakta, data forensik, dan hasil autopsi dari korban.

Tudingan tersebut, menurut Eko, tidak berdasar dan belum pasti kebenarannya

2. Komentar Eko terkait pemberitaan penemuan lima jenazah yang dikubur

IDN Times/Irma Yudistirani

Eko mengatakan, media seharusnya tidak mempublikasikan berita yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami sangat menyayangkan tudingan dan pemberitaan salah satu media yang menyebutkan bahwa telah ditemukan lima jenazah yang dikubur di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga. Jangan membuat berita yang faktanya belum dapat dipertanggungjawabkan dan cenderung menuduh/mengkambinghitamkan aparat," ujarnya.

"Pemerintah atau negara Indonesia adalah negara hukum, kalau ada kejadian seperti itu kita tempuh lewat jalur hukum, jika memang ditemukan lima orang yang meninggal, kenapa tidak diautopsi dulu, dicari apa penyebab meninggalnya lima orang tersebut, bukan langsung membuat tudingan seolah-olah TNI yang melakukan penembakan atau pun pembunuhan," tegasnya.

3. Eko sarankan keluarga untuk autopsi

IDN Times/Arief Rahmat

Eko menyarankan keluarga korban agar melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.

Selain itu, Eko juga mengatakan agar kelompok atau individu pemerhati Hak Asasi Manusia (HAM) dan keluarga terkait untuk melapor kepada pihak berwajib.

"Kita (TNI) akan mendukung sepenuhnya dan menghormati jika akan dilakukan langkah atau proses hukum dengan membentuk Tim Investigasi Gabungan (TNI/Polri) di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga," ujarnya.

Baca Juga: 5 Jenazah Ditemukan di Nduga, Diduga Ditembak Oknum TNI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya