Twitter Akan Berhenti Terima Iklan Politik Mulai November, Kenapa?
Kebijakan baru Twitter ini mulai berlaku 22 November 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Media sosial terbesar dunia, Twitter, akan berhenti menerima iklan politik secara global. Hal itu dinyatakan langsung oleh pendiri Twitter Jack Dorsey dalam cuitan di akun Twitter miliknya.
"Kami membuat keputusan untuk memberhentikan semua iklan politik secara global. Kami percaya jangkauan pesan politik harus diperoleh, bukan dibeli," tulis Dorsey, Kamis (31/10).
Lantas, apa tujuan Dorsey menghentikan iklan politik ini?
Baca Juga: 3 Isu Terpanas di Twitter Versi Drone Emprit Pasca-Pengumuman Kabinet
1. Iklan di internet bisa memberikan risiko pada politik
Menurut Dorsey, iklan di internet tergolong kuat dan efektif bagi pengiklan, sehingga hal tersebut bisa memberikan risiko yang signifikan untuk politik.
"Di mana hal tersebut bisa digunakan untuk memengaruhi pilihan yang berdampak pada kehidupan jutaan orang," ujar dia.
Dia mengatakan Twitter hanya menghentikan iklan kandidat politik. Penghentian iklan politik ini bertujuan untuk mencegah tersebarnya informasi palsu alias hoaks.
Baca Juga: Facebook dan Twitter akan Didenda Rp500 Juta Jika Ada Konten Berbahaya