Pembangunan Ibu Kota Baru Mulai 2020 Jika Syarat Ini Terpenuhi
Ada empat kota pilihan untuk ibu kota baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta - IDN Times - Rencana pemindahan ibu kota ke luar pulau Jawa, nampaknya tak hanya menjadi wacana. Sebab Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah melakukan memutuskan dan survei ke beberapa daerah yang berpotensi siap menjadi ibu kota baru.
Pada 7-9 Mei lalu, Jokowi berkunjung ke sejumlah daerah di pulau Kalimantan. Dalam acara buka bersama beberapa hari lalu, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegero menyebutkan, berdasarkan kota yang minim bencana sejatinya terdapat tiga potensi wilayah yang dapat dijadikan sebagai ibu kota baru, yakni seluruh bagian wilayah Kalimantan, Sumatera bagian timur, dan sebagian wilayah Sulawesi Selatan.
"Nanti akan kita kerucutkan dan akan kita ambil yang paling ideal, " kata dia.
Baca Juga: Masuk Bursa Calon Ibu Kota Baru, Palangkaraya Siap Berbenah
1. Empat kota yang berpotensi menjadi ibu kota baru
Menurut Bambang, lokasi ibu kota baru harus ideal, memiliki luas tanah kurang lebih 40.000 hektare atau hampir sama dengan luas Jakarta.
Ibu kota baru juga harus berada di wilayah yang minim bencana dan lokasinya tidak jauh dari kota yang fungsional atau yang sudah memiliki fasilitas lengkap.
'"Pertimbangan lokasi itu sangat perlu dilakukan, kita mencari daerah yang tidak sulit dijangkau, contoh seperti mudah mendapat material bangunan," ujar dia.
Bambang menyebutkan berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan, hingga kini di Kalimantan Timur terdapat dua kandidat kuat yang berpotensi menjadi ibu kota, yakni kota Samarinda dan Balikpapan. Alasannya di kedua kota tersebut terdapat bandara, sehingga pemerintah tidak perlu lagi membangun bandara baru.
Lalu, di Kalimantan Tengah ada kota Palangkaraya dan Gunung Emas, di mana kedua kota tersebut dinilai memiliki akses perjalanan yang cepat.
"Perjalanan darat informasi tiga jam hingga empat jam dari Pangkaraya ke utara, meski ada konsesi sawit ada konsesi tambang, ada wilayah cukup kosong dan available, " tutur dia.
Baca Juga: Fakta-fakta Tiga Lokasi Calon Ibu Kota Baru yang Ditinjau Jokowi