TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Pembobol Rekening Bank dan Akun Grab hingga Rp21 Miliar Ditangkap

Gak main-main, 3.070 rekening dibobol sama pelaku

Sindikat Pembobol Rekening Bank Ditangkap Bareskrim Polri (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Bareskrim Mabes Polri menangkap 10 pelaku pembobolan rekening bank dan akun Grab, dengan nilai kerugian mencapai Rp21 miliar. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono mengatakan, kasus ini berawal ketika ada laporan yang masuk pada Juni 2020.

Polisi akhirnya berhasil menangkap para pelaku, di daerah Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.

"Pelaku berjumlah 10 orang diambil subuh-subuh sekitar jam 4 pagi. Pelaku tak melakukan perlawanan dan ikut," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Kasat Sabhara Blitar Ajukan Resign karena Atasan, Polri: Ada Syaratnya

1. Para pelaku berhasil membobol 3.070 rekening

Sindikat Pembobol Rekening Bank Ditangkap Bareskrim Polri (Dok. Humas Polri)

Argo menjelaskan, 10 pelaku ditangkap di tiga lokasi berbeda, yang masih satu wilayah di Tulung Selapan. Mereka semua menjalankan aksinya, sejak 2017.

"Pelaku sejak 2017 sampai sekarang dia sudah melakukan pengambilan akun sekitar 3.070 rekening. Dan kemudian pelaku inisialnya adalah AY, JL, GS, K, J, dan RP. Kemudian juga ada pelaku KS, JP, PA dan A," ungkap Argo.

2. Para pelaku meretas OTP para korban

Sindikat Pembobol Rekening Bank Ditangkap Bareskrim Polri (Dok. Humas Polri)

Argo menjelaskan, aksi para pelaku sudah terstruktur. Di mana ada satu orang pemimpin, ada yang mempersiapkan rekening penampung, mempersiapkan alat Informasi Teknologi (IT), serta bertugas mengirim rekening koran dan mengambil uang.

"Jadi dari sepuluh tersangka ini, kaptennya AY. Dia yang mengendalikan operasinya," jelasnya.

Para pelaku menggunakan cara meretas one time password (OTP), untuk membobol ribuan rekening tersebut. Mereka berpura-pura sebagai pihak dari Bank, dengan modus membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi nasabah.

"Jadi dia (pelaku) telepon sama nasabah Bank, minta password-nya dengan alasan ini sedang perbaikan data identitas, perbaikan sistem dan sebagainya. Kita secara gak sadar memberi password itu. Setelah memberi password, semua bisa dibobol," ujar Argo.

Baca Juga: Polisi Temukan Fakta Baru Kasus Pembobol BNI Maria Pauline

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya