TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Calon Penumpang di Terminal Pulo Gebang Ditolak, Ini Alasannya

Ada syarat jika ingin gunakan bus AKAP di tengah COVID-19

Terminal Bus Pulo Gebang (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Jakarta, IDN Times - Komandan Regu (Danru) Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Bonari mengatakan, ada delapan orang calon penumpang yang ditolak hari ini, saat ingin berangkat lewat terminal tersebut.

"Mayoritas calon penumpang itu tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Contohnya, tidak ada laporan dari RT RW, kelurahan atau kepala desa," kata Bonari kepada IDN Times di lokasi, Jumat (15/5).

Baca Juga: Kemenhub Siapkan Skenario jika Larangan Mudik Resmi Diberlakukan

1. Dua calon penumpang memenuhi syarat diberangkatkan

Komandan Regu (Danru) Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Bonari (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Selain itu, ada pihak dari swasta yang tidak ada surat dari atasan, yang minimal harus ditandatangani oleh seorang direktur. Mayoritas calon penumpang yang ditolak hari ini, juga tidak menyertakan surat keterangan sehat bebas dari COVID-19.

"Kalau yang hari ini, ada dua calon penumpang yang sudah memenuhi syarat untuk diberangkatkan, tujuannya ke kota Tegal dan Pekalongan," ungkapnya.

2. Hanya ada empat penumpang dalam satu bus

Terminal Bus Pulo Gebang (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Bonari menjelaskan, dalam satu hari biasanya ada tiga sampai empat orang penumpang dalam satu bus. Hal ini terhitung sejak Senin (11/5) lalu. Hingga hari ini, hampir 90 penumpang telah diberangkatkan.

Layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) ini, juga hanya beroperasi dari pukul 07.00-18.00 WIB. Para penumpang lebih banyak diberangkatkan pada sore hari.

"Kalau PO (perusahaan otobus) nya, setiap harinya hanya tiga PO, dan PO yang boleh diberangkatkan itu yang sudah dipasangi stiker dari Dirjen Perhubungan Darat," katanya.

3. Semua orang harus mematuhi protokol terkait COVID-19 saat masuk ke terminal

Terminal Bus Pulo Gebang (IDN Times/Dian Ayu Gustanty)

Bonari menjelaskan, para penumpang, petugas terminal hingga awak bis harus mematuhi apa yang sudah ditetapkan oleh Gugus Tugus Percepatan Penanganan COVID-19. Di antaranya, saat mau memasuki terminal, semua orang harus mencuci tangan.

"Sudah disiapkan wastafel di lobi barat, timur 1, lanjut timur 4. Selain itu, juga harus selalu menggunakan masker, duduknya pun sudah diatur bahwa jaraknya kurang lebih 1,5 meter," jelasnya.

Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang melayani pengantaran penumpang ke wilayah Sumatera dan Jawa. Untuk Sumatera, mulai dari Medan, Aceh, Bengkulu, Padang, Palembang, hingga Lampung. Sedangkan Pulau Jawa, semua wilayah yang ada di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Berdasarkan pengalaman 3-4 hari terakhir, seluruh penumpang yang sudah bisa diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulo Gebang rata-rata untuk kepentingan yang sangat urgen," katanya.

"Contohnya, ada orang tuanya meninggal atau adik kandungnya meninggal, ada juga satu atau dua calon penumpang yang dapat tugas dari kantornya atau dari instansinya," katanya lagi.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Kemenhub Siapkan Aturan Tegas di Sektor Darat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya