TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hasil Assesment Pemadaman Listrik Diungkap Polri Kamis Pekan Depan

Pendalaman pemadaman listrik dibantu Pakar kelistrikan 

(Gedung PLN Palembang) IDN Times/Rangga Erfizal

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri menemukan beberapa peristiwa dalam pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (4/8) hingga Senin (5/8) lalu.

"Dugaan sementara ada flash, betul. Kemudian ada loncatan listrik itu betul, kemudian pohon yang terbakar itu betul," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/8).

Baca Juga: Komunitas Konsumen Minta PLN Tak Lagi Keluarkan Pernyataan Konyol

1. Tim akan melakunan penelitian dari hulu

IDN Times/Abdurrahman

Dedi menjelaskan, Tim Labfor Mabes Polri bakal melakukan penelitian dari hulu terlebih dahulu yakni 225 Pembangkit Tenaga Listrik yang ada di Ungaran. Kemudian nantinya akan dilanjutkan ke jaluran listrik di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan yang terakhir Jakarta.

"Yang terpenting jadi fokus Tim investigasi di P2B (Pusat Pengatur Beban) Gandul . Karena, di situ bisa dipantau per 30 menit terkait masalah power plan yang ada di 225 pembangkit tenaga listrik. Itu bisa dilihat semuanya sejauh mana kesiapannya secara teknis, kemudian dari human," jelasnya.

2. Hasil assesment diungkap Kamis pekan depan

IDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi melanjutkan, Polri memiliki waktu sekitar dua minggu untuk melakukan pendalaman peristiwa ini. Pada minggu pertama, pihaknya akan melakukan assesment terkait penyebab awal terjadinya blackout.

"Nanti, Kamis depan hasil assessment awal terkait masalah faktor penyebab blackout akan disampaikan," ujarnya.

"Untuk hasil komprehensifnya nanti Minggu kedua. Nanti diaudit semuanya itu, dari Ungaran sampai Jawa Barat, kemudian Banten, kemudian Jakarta," katanya lagi.

3. Pendalaman peristiwa pemadaman listrik dibantu pakar kelistrikan

Ilustrasi pembangkit/Dok. IDN Times/ Istimewa

Dedi menjelaskan, Tim investigasi peristiwa ini terdiri dari beberapa pihak Bareskrim Mabes Polri. Di antaranya Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis).

Polri juga menggandeng beberapa ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pihak Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan ahli bernama Doktor Rizal.

"Dia pakar kelistrikan, dia lulusan S3 dari Belanda, dan dia memiliki pengalaman kerja kelistrikan di Swedia," ungkap Dedi.

Dedi mengaku, beberapa pihak yang tergabung dalam Tim Investigasi itu, guna mendalami proses kelistrikan. Selain itu, tak menutup kemungkinan dalam proses investigasi nantinya akan ditemukan bentuk pelanggaran lainnya baik pidana, administrasi atau pun jenis pelanggaran lainnya.

"Karena tidak mungkin penyebab blackout itu hanya satu faktor, tapi sangat kompleks," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya