TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Idham Azis: Kapolri Berikutnya Lebih Baik, Saya Cuma Pecahan Beling

"Saya kan agak-agak goblok jadi Kapolri," seloroh Idham

Kapolri Jenderal Polisi, Idham Azis (Dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sempat menyinggung calon Kapolri yang akan menggantikan dirinya pada perayaan HUT Bhayangkara ke-74. Dia berharap pemimpin Korps Bhayangkara berikutnya jauh lebih baik ketimbang dirinya.

"Saya berharap, nanti Kapolrinya bisa lebih baik lagi dari sekarang. Tentu yang ada di dalam ruangan inilah yang jadi Kapolri, tidak mungkin Pangkostrad jadi Kapolri," kelakar Idham di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7).

Baca Juga: 7 Fakta Sejarah Kepolisian RI, Dari Zaman Majapahit Hingga Orde Baru

Idham mengatakan, masyarakat memang sangat mengharapkan bantuan dari Polri. Apalagi, dalam situasi COVID-19 ini. Selama bertugas, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri ini hanya menjalankan arahan dari Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

"Program kita yang membagi beras bukan program saya. Saya hanya apalah, pecahan beling saja lah. Kalau ujung, ujungnya belatung nangka lah. Karena, saya hanya menjabarkan saja perintah Presiden, ya saya laksanakan saja," ujar Idham.

Dalam kesempatan itu, dia juga berterima kasih kepada Wakapolri, Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono yang telah membantunya.Tak hanya itu, dia turut mengapresiasi kinerja Jajaran Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia.

"Saya juga terima kasih karena yang konsep Pak Wakapolri itu. Saya kan agak-agak goblok jadi Kapolri. Saya goblok saja (jadi) Kapolri, gimana saya pinter, gitu ya kan," ucap Idham.

Baca Juga: 7 Instruksi Jokowi untuk Polri di HUT Bhayangkara ke-74

1. Idham mengibaratkan dirinya hanya serpihan beling

Kapolri Jenderal Polisi, Idham Azis (Dok. Humas Polri)

2. Ingatkan agar internal Polri selalu solid

(Ilustrasi anggota polisi) Dok. Humas Polri

Idham juga mengingatkan, agar seluruh jajaran di internal Polri selalu solid. Dia pun menganalogikannya dengan sebutan SMS.

"Jangan SMS, senang melihat teman susah, susah melihat teman senang. Dentungkan harapanmu setinggi langit, lalu biarkan nanti Tuhan yang memilih siapa nanti di antara rekan-rekan akan punya kesempatan yang sama untuk memimpin Polri," kata Jenderal bintang empat ini.

Baca Juga: Dukung New Normal, Kapolri Cabut Maklumat tentang Penanganan COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya