Ada Peluru Tajam di Dalam Mobil Brimob, Ini Penjelasan Polisi
Peluru tajam hanya diberikan kepada Tim Anti Anarkis Polri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal membenarkan soal temuan adanya peluru tajam di dalam mobil Brimob yang dirusak oleh massa saat terjadinya kericuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada Rabu (22/5) lalu. Namun, Iqbal menggaris bawahi, peluru tajam itu tidak dibagikan kepada seluruh personel dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
"Saya sampaikan ada beberapa insiden. Ada pengerusakan dan pembakaran mobil Brimob yang termasuk kendaraan dinas dan kendaraan dinas komandan Batalyon Brimob, yang dalamnya memang ada satu kotak peluru peluru tajam ini," kata Iqbal ketika memberikan keterangan pers di kantor Kemenkopolhukam pada Kamis kemarin (23/5) seperti dikutip dari Antara.
Lalu, benarkah peluru tajam itu juga menjadi penyebab korban tewas dalam bentrokan pada 21-22 Mei tersebut?
Baca Juga: Polri: Korban Meninggal Dunia dalam Aksi 21-22 Mei Ada 7 Orang
1. Peluru tajam tak dibagikan kepada seluruh personel pengaman
Iqbal memastikan peluru tajam yang diduga telah menewaskan beberapa orang dalam insiden bentrokan pada 21-22 Mei lalu, bukan milik mereka. Sebab, kata Iqbal, peluru tajam tersebut tidak dibagikan kepada seluruh personel yang bertugas dalam pengamanan pengunjuk rasa.
Jenderal bintang dua itu menegaskan personel pengamanan aksi tidak dilengkapi dengan senjata api atau peluru tajam. Mereka hanya menggunakan tameng, pentungan, helm dan tongkat yang ditunjang oleh meriam air dan gas air mata dalam menghadapi para perusuh.
Baca Juga: Kisah Mengharukan Pemilik Warung yang Isinya Habis Dijarah Perusuh