TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Isu Obrolan Grup WA Polisi Menangkan Jokowi Diserahkan Ke Polda NTB

Polisi sebut isu tersebut adalah hoaks

polri.go.id

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo enggan berkomentar terkait isu
beredarnya screenshot obrolan grup WhatsApp (WA), yang disebut berisi perintah Kapolres Bima AKBP Erwin Ardiansyah. Dalam obrolan itu, tertulis Erwin memerintahkan anggotanya untuk menggalang dukungan untuk paslon nomor urut 01.

Terkait hal itu, Dedi mengatakan, pihaknya telah menyerahkan isu tersebut untuk diusut Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Silakan langsung ke Humas (Polda) NTB, sudah saya sampaikan dia yang menjawab semua pertanyaan media," tutur Dedi saat dikonfirmasi, Senin (1/4).

Baca Juga: Polisi Sebut Wilayah Konflik Pemilu Bergeser ke Jakarta

1. Polisi akan menindak tegas anggotanya jika obrolan itu terbukti

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Sebelumnya, Dedi menjelaskan, jika obrolan itu terbukti serta ada anggota Polri yang terlibat dalam upaya pemenangan salah satu paslon, pihaknya akan menindak tegas anggotanya sesuai aturan yang berlaku.

"Bila terbukti benar ada oknum anggota Polri yang terlibat sesuai dengan fakta hukum, pasti akan ada tindakan tegas oleh Propam Polda dan akan diawasi oleh Divisi Propam Polri sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku," kata Dedi, Jumat (29/3).

Selain itu, Dedi mengungkapkan, polisi akan mengecek terlebih dahulu kebenaran dari obrolan grup WA tersebut.

"Kita akan cek kebenaran isu tersebut," ungkap Dedi.

2. Polisi menjaga netralitas dalam Pemilu 2019

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo (Kanan) (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dedi juga menegaskan, aparat kepolisian akan menjaga netralitas selama Pemilu 2019 berlangsung. Dedi kemudian memaparkan, berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, diatur tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.

Dedi menambahkan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga telah memberikan arahan yang tertuang dalam telegram rahasia (TR) soal netralitas Polri dalam Pemilu 2019.

"Beberapa TR arahan langsung dari pimpinan Polri untuk seluruh anggota Polri harus menjaga netralitas," ucap Dedi.

Baca Juga: Debat Capres Keempat, Polisi Imbau Masyarakat Tonton dari Rumah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya