TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korupsi Pengadaan Alkes, Tubagus Chaeri Wardana Divonis 4 Tahun Bui

Waduh! Wawan tidak terbukti melakukan pencucian uang

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, divonis 4 tahun penjara, karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi (Tipikor) pengadaan alat kesehatan di Banten dan Tangerang Selatan.

"Mengadili, menyatakan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tipikor bersama-sama sebagaimana dakwaan kesatu alternatif kedua," kata Ketua Majelis Hakim Ni Made Sudani di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga: Selain Diberi Mobil, Jennifer Dunn Juga ke Melbourne dengan Wawan

1. Wawan tidak terbukti melakukan TPPU

(Terdakwa Tubagus Chaeri Wardana mengikuti sidang tuntutan) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Akan tetapi, Wawan dibebaskan dari dakwaan kedua dan ketiga. Dia tidak terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada periode 2005-2012. Alhasil, Wawan terbebas dari dua dakwaan pencucian uang dengan nilai total sekitar Rp1,9 triliun.

Terkait kasus dugaan korupsi, Wawan dikenakan denda Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan, ditambah kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp58,025 miliar.

"Dengan ketentuan apabila tidak dapat membayar uang pengganti, harta bendanya akan disita untuk membayar uang pengganti. Apabila harta bendanya tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 tahun," tambah Hakim Sudani.

2. Wawan baru akan menjalani hukuman usai menjalani pidana perkara sebelumnya

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Untuk diketahui, Wawan saat ini sedang ditahan dalam perkara suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar di Lapas Sukamiskin. Dia divonis 7 tahun penjara sejak tahun 2019 lalu.

Wawan baru akan menjalani pidana kasus pengadaan alat kesehatan, usai menjalani pidana perkara sebelumnya.

Wawan juga mendapat keuntungan dari proyek pengadaan tanah di Sekretariat Daerah Pemprov Banten yang diduga sudah ia atur sebelumnya. Ia diduga mendapat keuntungan sekitar Rp109.061.902.000 miliar dari hal tersebut.

"Terkait tindak pidana asal yang berasal dari pengaturan penjualan tanah, penuntut umum tidak menguraikan kerugian negara tentang pengadaan tanah yang merugikan negara. Dan sampai saat ini, terdakwa tidak dilakukan pembuktian melakukan perbuatan dalam tindak pidana itu,"  kata Hakim Rustiyono.

"Penuntut umum tidak bisa memformulasikan tuntutan tindak pidana, sehingga unsur pasal tidak terbukti," tambah Rustiyono.

Baca Juga: Anak Buah Wawan Mengaku Diperintah Berikan Rp1,5 Miliar ke Rano Karno

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya