TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teroris Penusuk Wiranto Libatkan Anak Saat Beraksi

40 terduga teroris diamankan Densus 88 sejak Wiranto ditusuk

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta,IDN Times - Syarial Alamsyah alias Abu Rara, pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal (Purn) TNI Wiranto, melibatkan anak saat melakukan aksinya. Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

"Anaknya menggunakan pisau ini dan sudah diperintahkan oleh Abu Rara untuk melakukan serangan terorisme kepada kepolisian. Tapi anaknya mengurungkan niatnya karena anaknya tidak berani. Yang berani itu adalah Abu Rara sendiri dan istrinya (FA)," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).

Baca Juga: TNI Dipecat karena Istri Nyinyir Penusukan Wiranto, Menhan: Itu Risiko

1. Abu Rara akan diberi hukuman lebih berat

IDN Times/istimewa

Dedi menerangkan, pisau yang digunakan Abu Rara dan istrinya, saat ini tengah diperiksa pihak laboratorium forensik (Labfor) Polri untuk memastikan sampel DNA-nya. Kepada Abu Rara, lanju Dedi, akan dikenakan sanksi pidana yang jauh lebih berat.

"Tambahan sepertiga hukuman sesuai Undang-Undang No.5 Tahun 2016. Karena apa? Karena dia memerintahkan, mempengaruhi anak di bawah umur untuk melakukan serangan atau aksi terorisme," jelas Dedi.

"Jenis pisaunya sama, ini yang dipegang anaknya. Kalau (pisau) ini sudah dimasukkan ke jari akan sulit dilepas," sambungnya.

2. Total 40 terduga teroris diamankan Densus 88 sejak Wiranto ditusuk

IDN Times/Arief Rahmat

Mabes Polri hari ini menghadirkan beberapa terduga teroris yang ditangkap sejak peristiwa penusukan Wiranto terjadi. Total, ada 40 terduga teroris dari sejumlah wilayah di Indonesia yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri. Penangkapan itu terhitung sejak Kamis (10/10) lalu, hingga Rabu (16/10) kemarin.

Para terduga teroris itu diduga terpapar paham ISIS. Mereka juga tergabung dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Mereka terpapar paham tersebut dari media sosial.

"Tidak sembarangan menghadirkan beberapa tersangka terorisme. Karena memiliki pertimbangan keamanan," ungkap Dedi.

Baca Juga: Hanum Rais Sebut Penusukan Wiranto Setingan, Dosen UGM: Fitnah Keji

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya