Tewas di Tangan Polisi, Bripka Rachmat Ditembak Jarak Dekat
Polisi akan uji balistik dua peluru di tubuh Bripka Rachmat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bripka Rachmat Efendi meregang nyawa usai ditembak Brigadir Rangga Tianto, seorang anggota Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri di Polsek Cimanggis, Depok Jawa Barat pada Kamis (25/7). Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bripka Rachmat ditembak melalui jarak dekat.
"Dari luka permukaan, semua peluru ditembakkan dari jarak dekat dan peluru yang bersarang itu mengenai tulang sehingga tidak sampai tembus," kata Kaopsnal Yandokpol Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edy Purnomo di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/7).
Dia mengatakan, pihaknya sudah menerima jenazah Bripka Rachmat pada Jumat (26/7) sekitar pukul 00.19 WIB. Pada pukul 05.17 WIB, proses autopsi Bripka Rachmat telah rampung. Saat ini, jenazah telah diambil oleh pihak keluarga untuk segera dimakamkan.
Peristiwa penembakan itu terjadi, lantaran Bripka Rachmat tidak ingin memproses laporan atas Fachrul Zachrie, seorang pemuda yang terlibat tawuran, secara kekeluargaan. Brigadir Rangga yang merupakan paman dari Fachrul pun menembak Bripka Rachmat hingga tewas.
Baca Juga: Tembak Rekan Polisinya, Brigadir Rangga Ingin Bebaskan Keponakan?
1. Dua peluru yang bersarang akan diuji balistik
Edy menjelaskan, 7 luka tembak itu bersarang di paha bokong, perut, dada, leher, hingga mengenai dagu. Lebih lanjut, polisi akan melakukan uji balistik terhadap dua peluru yang bersarang ditubuh korban.
"Dari 7 luka tembak itu dua (peluru) bersarang. Dan anak pelurunya sudah diberikan ke polisi dengan untuk penyesuaian pemeriksaan balistik," jelasnya.
Baca Juga: Diduga Emosi, Oknum Brigadir Lepaskan Tujuh Tembakan ke Sesama Polisi