TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral, Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12  Pelajar SMA

Kasus pengeroyokan hanya gara-gara masalah cowok

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Seorang siswi SLTP di Pontianak, Kalimantan Barat, harus menerima nasib yang begitu mengecewakan, akibat pengeroyokan yang dilakukan 12 pelajar SLTA.

Hal ini pun menjadi perbincangan dan sorotan di media sosial, hingga viral di Twitter.

Baca Juga: Seorang Siswi SMK di Surabaya Diduga Jadi Korban Pelecehan Sang Guru

1. Viral di Twitter dengan tagar #JusticeForAudrey

(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Cerita tentang siswi berinisial AY itu ramai dibahas di Twitter hingga muncul tagar #JusticeForAudrey. Bahkan, pada Selasa (9/4), tagar tersebut menduduki posisi nomor satu di Indonesia.

Dari penelusuran IDN Times, salah satu akun yang menceritakan kisah AY adalah @syarifahmelinda.

"Nasib kurang beruntung dialami oleh Ay (14), siswi SMPN 17 Pontianak yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan 12 orang pelajar berbagai SMA di Kota Pontianak," cuit @syarifahmelinda.

2. Tiga pelaku dilaporkan ke polisi

(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Atas peristiwa tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Dony mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus penganiayaan tersebut. Polisi juga telah menerima laporan dari korban soal pelaku penganiayaan itu.

"Ada tiga orang yang dilaporkan oleh korban," kata Dony saat dikonfirmasi, Selasa (9/4).

Kasus tersebut kini sudah dilimpahkan dari Polsek ke Polresta Pontianak. Berdasarkan laporan ke polisi, penganiayaan terjadi pada 29 Maret 2019.

3. KPPAD Kalbar memberikan pendampingan hukum kepada korban maupun pelaku

(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Kasus ini juga ditangani Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat. Ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhayati Ishak mengatakan, pihaknya menerima aduan korban yang didampingi ibunya pada Jumat (5/4) sekitar pukul 13.00 WIB.

Dalam aduan itu, korban melaporkan dirinya telah mengalami kekerasan fisik dan psikis, seperti ditendang, dipukul, serta diseret hingga kepalanya berbenturan dengan aspal. Selain itu, korban hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit Pontianak.

"Dari pengakuan korban, pelaku utama penganiayaan ada tiga orang, yakni berinisial NE, TP, dan FZ, sedangkan sembilan orang lainnya hanya sebagai penonton," kata Eka.

Eka menjelaskan KPPAD Kalbar juga akan memberikan pendampingan yang sama, baik kepada korban maupun pelaku, sebagai bentuk pendampingan trauma healing. Ia juga meminta pemberitaan terkait kasus ini tidak terlalu vulgar karena pelaku dan korban masih anak-anak. 

Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Petugas Kebersihan oleh Siswa Berujung Damai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya