TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kolombia Ekstradisi Anggota Gerilya ELN ke AS

Diduga terlibat aksi perdagangan narkoba

Yamit Picón Rodríguez dan Henry Trigos Celón saat akan diekstradisi ke AS. (twitter.com/PoliciaColombia)

Bogota, IDN Times - Pemerintah Kolombia pada Kamis (19/8/2021) telah mengekstradisi beberapa orang yang merupakan mantan kelompok gerilya ELN ke Amerika Serikat. Proses ekstradisi ini dilakukan lantaran mantan pemberontak itu dituding terlibat dalam aksi penyelundupan narkoba. 

Sebelumnya, Kolombia juga sudah mengekstradisi seorang penyelundup narkoba terkenal bernama La Silla. Bahkan ia disebut bertanggung jawab dalam proses pengiriman sebagian besar kokain dari Magdalena ke luar negeri. 

1. Anggota ELN pertama yang diekstradisi ke AS

Pasukan ELN di Kolombia. (twitter.com/GenPenaloza)

Pemerintah Kolombia kali ini melakukan ekstradisi dua orang anggota kelompok pemberontak ELN (Ejército de Liberación Nacional) bernama Henry Trigos Celon dan Yamit Picon Rodriguez atau Chonta. Menurut Menteri Hukum Kolombia Wilson Ruiz, keduanya sudah diminta oleh Pengadilan Distrik Texas terkait dugaan kasus penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat. 

Bahkan proses ini merupakan pertama kalinya anggota kelompok gerilya ELN diekstradisi ke AS. Sementara itu, proses ekstradisi merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Kolombia dan sekutunya untuk melawan produksi dan distribusi kokain yang sebagian besar menuju ke negeri Paman Sam, dilansir dari Reuters

Baca Juga: Eks Presiden Kolombia Tolak Tudingan Pembunuhan Massal

Menurut keterangan dari Menteri Hukum Wilson Ruiz Orejuela, Picon Rodriguez dituding menjadi pemimpin kelompok ELN front Timur Laut dan telah melakukan hubungan bisnis dengan kartel Sinaloa. Sedangkan Trigos Celón sudah dituduh menyimpan dan mendistribusikan narkoba dari Provinsi Norte de Santander, Kolombia. 

Presiden Ivan Duque juga menuturkan bahwa keduanya masuk dalam red notice Interpol dan dituding berpartisipasi dalam serangan di Sekolah Polisi Jenderal Francisco de Paula Santander. Pada saat itu, serangan bom mobil pada tahun 2019 menyebabkan sebanyak 22 orang calon polisi tewas dan 100 lainnya terluka, dikutip dari Al Dia News

Baca Juga: Kolombia Hukum Mantan Petinggi Militernya

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya