Rusia Legalkan Perburuan Hewan Langka dengan 'Syarat Khusus'
Aktivis lingkungan mengecam keras keputusan tersebut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Moskow, IDN Times - Disaat banyak pihak tengah berjuang untuk melindungi spesies terancam punah, negara Rusia justru baru-baru ini dilaporkan telah melegalkan amandemen yang mengizinkan perburuan spesies langka dalam apa yang disebut sebagai "kasus pengecualian (exceptionally cases)".
Aktivis Greenpeace bereaksi keras menentang amandemen tersebut yang secara efektif melegalkan perburuan trofi kepada hewan-hewan yang dilindungi. Menurut mereka, keputusan itu sama dengan 'mengijinkan' adanya pembunuhan pada para spesies terancam punah yang akan membawa dampak negatif kedepannya.
1. Aktivis tuding adanya unsur kesewenang-wenangan dalam pengambilan keputusan
Melansir dari The Moscow Times, amandemen yang dicantumkan kedalam "buku merah federasi Rusia" itu mulai berlaku sejak Senin (2/8) lalu, berdasarkan catatan bahwa; perburuan hanya boleh dilakukan dengan syarat tertentu yakni sebagai bagian dari penelitian, pendidikan, atau untuk tujuan aklimatisasi. Undang-undang juga menyebutkan bahwa untuk memantau, mengatur tingkat reproduksi dan mencegah penyakit massal, perburuan hewan semacam itu diperbolehkan "demi tujuan ilmiah."
Sementara amandemen turut mencantumkan larangan yang dapat menyebabkan kematian dan pengurangan jumlah atau pelanggaran habitat, Greenpeace mengatakan bahwa 'bahasa' yang tertuang justru secara efektif malah mengisyaratkan pencabutan larangan untuk membunuh spesies. “Jika dulu menembak dilarang secara tegas dalam undang-undang perburuan yang lama, sekarang tidak ada lagi hal seperti itu,” kata Mikhail Kreindlin, kepala program Greenpeace Rusia untuk kawasan lindung khusus, kepada stasiun radio Govorit Moskva. “Kami percaya bahwa lobi perburuan di Duma [Majelis Rendah] meminta amandemen ini agar dapat berburu hewan yang ada di dalam "Buku Merah", dengan kedok berburu untuk tujuan ilmiah,” tambahnya.
Tudingan yang dilayangkan Kreindlin bukankah tanpa dasar. Menurut harian bisnis Kommersant, salah satu dari deputi Duma yang ikut menyusun amandemen ialah Vladislav Reznik, seorang anggota dari elit "Mountain Hunters Club". Klub yang sebelumnya pernah meminta lima izin untuk berburu domba salju Putorana, spesies langka yang tercantum dalam Buku Merah.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Keanekaragaman Satwa di Indonesia, Bikin Takjub!
Baca Juga: Kematian Makin Banyak, Komantab Kampanyekan Perlindungan Satwa Laut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.