Sufmi Dasco Imbau Elite Parpol Pendukung Prabowo Menahan Diri
Andre Rosiade dan Andi Arief adu argumen di Twitter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perseteruan antar elite politik pasca-Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terus terjadi. Bahkan terjadi di antara kalangan partai pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Yang masih hangat adalah silang pendapat antara Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra sekaligus Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, dengan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, mengundang perhatian banyak kalangan. Mereka saling lempar pernyataan di media sosial Twitter.
Terkait hal ini, Direktur hukum dan advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco, mengingatkan pentingnya para politikus untuk tidak saling menuding satu sama lain.
"Kami mengimbau sebenarnya kepada dua pihak ini (Andre-Andi) untuk tetap menahan diri. Karena ini sedang dalam proses (gugatan) Mahkamah Konstitusi (MK), jangan membuat pendukung di bawah menjadi bingung," kata Sufmi saat dihubungi IDN Times, Sabtu (8/6).
Baca Juga: Demokrat: SBY dan Keluarga Tidak Nyaman dengan Pernyataan Prabowo
1. BPN Prabowo-Sandi Layangkan Gugatan Sengketa Pilpres ke MK
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi telah melayangkan gugatan hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 ke MK, pada Jumat (24/5) lalu. Mereka menolak hasil rekapitulasi nasional dengan dugaan terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019.
Prabowo-Sandi mengantongi 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan memperoleh 55,50 persen atau 85.607.362 suara. Itu berdasarkan data hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa (21/5) dini hari.
Baca Juga: Prabowo Singgung Pilihan Politik Ani Yudhoyono, Gerindra Minta Maaf