Ada Virus Corona, Warga Taiwan Sulit Bepergian Akibat Klaim Tiongkok
Taiwan tolak "Prinsip Satu Tiongkok"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Taiwan menganggap "Prinsip Satu Tiongkok" yang diklaim Tiongkok menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap pemerintah dan rakyat Taiwan. Karena prinsip ini juga, situasi menjadi kurang kondusif dalam memerangi virus corona yang belakangan berganti nama menjadi corvid 19, yang belum terselesaikan hingga sekarang.
Menurut siaran pers Taipei Economic and Trade Office (TETO), Tiongkok mengklaim Taiwan bagian dari Tiongkok berdasarkan "Prinsip Satu Tiongkok", merupakan sebuah fiksi atau tidak nyata.
Baca Juga: LBM Eijkman Punya Laboratorium Pendeteksi Virus Corona
1. Karena "Prinsip Satu Tiongkok", WHO dan beberapa negara memiliki pemahaman salah
Upaya internasional yang dilakukan Tiongkok begitu kuat, sehingga membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa negara seperti Italia dan Filipina, memiliki pemahaman salah akibat "Prinsip Satu Tiongkok".
Karena pemahaman tersebut, WHO memasukkan Taiwan ke dalam "wilayah epidemi Tiongkok", menghentikan penerbangan Taiwan, melarang orang Taiwan memasuki Italia dan Filipina. Padahal secara fakta, Taiwan merupakan wilayah epidemi non-Tiongkok.
Tindakan dan pemahaman yang menyamakan Taiwan dengan Tiongkok juga menyusahkan rakyat dan pemerintah Taiwan. Hingga memengaruhi hak-hak rakyat Taiwan dan juga warga negara lain yang berada di Taiwan, termasuk warga negara Indonesia di sana.
Baca Juga: Terbatasnya Gerak Taiwan untuk Bantu Atasi Merebaknya Virus Corona