Pemprov DKI Harus Revitalisasi Saluran Air Demi Cegah Banjir
Saluran air di Jakarta tak lebih dari 1,5 meter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Buruknya drainase atau saluran air menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta ketika hujan lebat terjadi.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, mengatakan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta segera melakukan revitalisasi terhadap saluran air tersebut.
"PR utamanya revitalisasi saluran air. Saluran air di Jakarta hanya untuk 100-150 mm per hari, bagaimana saluran air itu dapat difungsikan sedangkan datanya baru 33 persen yang berfungsi, 67 persen belum berfungsi maksimal," kata Joga di Jakarta, dikutip Selasa (1/11/2022).
Baca Juga: Pemprov DKI: Jika Jakarta Banjir, Diupayakan Surut Kurang dari 6 Jam
1. Revitalisasi saluran air bersamaan dengan revitalisasi trotoar
Joga mengatakan, seharusnya revitalisasi trotoar yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta saat ini diikuti pula dengan revitalisasi saluran air. Apalagi, keberadaan trotoar tidak dapat terlepas dari saluran air.
"Tahun 2019-2020 misalnya di Senayan, Asia-Afrika, meskipun trotoar sudah diperbaiki tapi sempat tergenang, berarti saluran air harus diperbaiki sehingga harus ada integrasi antara revitalisasi trotoar dan saluran air," kata dia.
Bahkan jika diamati, ujar Joga, jalan-jalan yang sempat tergenang di Ibu Kota dipastikan saluran airnya belum berpotensi optimal.
"Saat ini apakah mungkin 2-3 bulan revitalisasi? Maka yang bisa dilakukan adalah membersihkan lumpur dan menyiapkan pompa portable," ujar dia.
Baca Juga: Pemprov DKI Anggarkan Penanganan Banjir di 2023 Rp3,6 Triliun