Milenial Puas dengan Perlindungan Data Pribadi di Indonesia, kok Bisa?
Padahal ada beberapa kasus kebocoran data di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Survei terbaru menyatakan kesadaran generasi milenial terhadap perlindungan dan keamanan data pribadi masih rendah. Padahal, ada beberapa kasus peretasan dan kebocoran data di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu menjadi temuan survei yang dirilis dalam Indonesia Millennial Report 2024. Laporan tersebut berdasarkan survei terhadap responden kategori kelompok yang mencakup usia generasi milenial yakni 27-42 tahun.
Lalu, seperti apa pandangan generasi milenial terhadap pentingnya keamanan data pribadi? Simak laporan berikut.
Baca Juga: Ancaman Perlindungan Data Pribadi Rentan untuk Masyarakat Desa
1. 88 persen milenial nyaman dengan kondisi ini
Sepanjang tahun ini, ada sejumlah kasus kebocoran data pribadi di Indonesia. Di antaranya, kebocoran data 19,56 juta pelanggan BPJS Ketenagakerjaan Indonesia, bocornya 1,5 terabyte data pribadi nasabah Bank Syariah Indonesia, 35 juta data pelanggan Indihome, dan 34,9 juta data paspor di Dirjen Imigrasi.
Namun, kondisi itu tak membuat generasi milenial khawatir. Sebanyak 88 persen generasi milenial yang menjadi responden merasa nyaman dengan tingkat perlindungan data pribadi saat ini.
"Sementara hanya sebagian kecil, yaitu 12 persen tidak puas dengan tingkat perlindungan data pribadi yang tidak memadai," tulis Indonesia Millennial Report 2024.
Data ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang perlindungan data pribadi untuk generasi milenial di Indonesia. Hal itu perlu dilakukan agar generasi milenial tak gampang puas dengan tingkat perlindungan data di Indonesia.
Baca Juga: Kominfo Minta Saran Rancangan PP Perlindungan Data Pribadi