TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ICU di Depok Terisi 90 Persen, Wali Kota Pastikan Segera Tambah Ruang

Idris telah berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit Depok

Wali Kota Depok , Mohammad Idris bersama Forkopimda Kota Depok di Balai Kota Depok. (IDN Times/Dicky)

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok terus berusaha meningkatkan pemenuhan penambahan ketersediaan rumah sakit untuk penanganan COVID-19. Saat ini ruangan isolasi dan ICU di Kota Depok hampir terisi penuh.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pihaknya sedang berusaha memenuhi kebutuhan ketersediaan ruangan di rumah sakit. Saat ini, Kota Depok masih berada zona merah, namun bukan dalam kondisi Siaga Satu seperti yang diinformasikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kami belum menerima parameter dan indikator siaga satu yang dimaksudkan. InsyaAllah kami akan tanyakan ke provinsi terkait ini kepada seluruh warga Depok untuk tidak resah dengan informasi ini," ujar Idris, di Depok, Kamis (7/1/2021).

Idris menjelaskan, ketersediaan tempat tidur untuk isolasi sudah mencapai 85 persen dan tempat tidur ICU 90,32 persen.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Meningkat, IGD dan ICU RSUD Kota Depok Penuh

1. Minta bantuan Pemprov Jabar dan pusat untuk penambahan ruangan dan peralatan

Tampak muka RSUD Depok (Dok. RSUD Depok)

Idris mengungkapkan, telah melakukan ikhtiar terkait upaya penambahan ruang ICU dan Isolasi di Kota Depok. Pemkot Depok telah berkoordinasi dengan seluruh manajemen rumah sakit di Kota Depok untuk melakukan pembahasan guna menyediakan ruangan tambahan. 

"Kami juga sudah mengumpulkan para direktur rumah sakit yang sudah diberi amanah menangani COVID-19 untuk membahas bersama," terang Idris. 

Idris menuturkan, terkait kebutuhan penambahan ruangan maupun peralatan, telah berkoordinasi dan meminta kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi untuk memberikan bantuan. Menurutnya bantuan yang diberikan dapat membantu penanganan COVID-19 di Kota Depok.

"Kami mohon bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk juga memberikan bantuan peralatan sesuai yang dibutuhkan," ucap Idris.

2. Tanggapi permasalahan GAP data yang menyatakan Depok zona merah

Wali Kota Mohammad Idris mengumumumkan Depok siaga corona (IDN Times/Rohman Wibowo)

Idris mengatakan, terkait informasi GAP data COVID-19 antara Kota Depok dengan Pusat, pihaknya sudah berkomunikasi sejak Oktober 2020 kepada Satgas Provinsi. Dirinya menilai, pengendali data untuk Kota dan Kabupaten di Jawa Barat berada di Provinsi yaitu Pikobar.

"Kami juga sudah komunikasi dengan Pusdatin Kemenkes, dan Pusdatin Kemenkes sudah siap melakukan bridging data antar Pusat dengan Depok," ucap Idris.

Idris meminta, Pikobar milik Provinsi Jawa Barat dapat memberikan akses dan ikut menyelesaikan masalah GAP data.

"Hal ini sangat penting dalam pandangan kami karena fungsi data salah satunya adalah untuk menghitung zona risiko daerah," kata Idris.

Baca Juga: Menkes Budi: 6 Daerah ICU dan Isolasi Lampaui Batas Aman 70 Persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya