TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kondisi Korban Pemerkosaan Ayah Kandung di Depok Membaik

Korban sempat susah tidur dan emosinya tak terkontrol

Ilustrasi Rudapaksa (Istimewa)

Depok, IDNTimes - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok memastikan korban pemerkosaan oleh ayah kandung kondisinya mulai membaik. Sebelumnya, gadis di bawa umur itu sempat mengalami gangguan kejiwaan akibat perbuatan bejat sang ayah.

Kepala UPTD PPA DP3AP2KB Kota Depok, Mamik Junarti, mengatakan kondisi korban semakin membaik, dibandingkan saat ditemui pertama kali. Menurutnya, perkembangan positif itu tidak terlepas dari pendampingan yang diberikan DP3AP2KB Kota Depok terhadap korban.

"Kondisinya lebih baik dan kami terus memberikan pengawasan dan pendampingan," ujar Mamik, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Polisi Tangkap Bapak di Depok yang Perkosa Anak Kandungnya

1. Korban sempat mengalami kesulitan tidur dan emosi tak terkontrol

Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Mamik mengungkapkan korban sempat mengalami susah tidur dan emosi yang tidak terkontrol. Terkadang, korban kerap menangis yang tidak jelas, kemungkinan dikarenakan rasa trauma yang dialaminya akibat perlakuan ayahnya.

"Sekarang sudah tenang dan bisa tidur, sebelumnya sulit untuk tidur," ungkap Mamik.

Berbagai upaya telah dilakukan DP3AP2KB Kota Depok untuk memulihkan kondisi kejiwaan korban. Pemberian yang telah dilakukan mulai dari trauma healing, hingga pendampingan saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit maupun kepolisian.

"Kami juga mendatangi korban sepekan selama dua kali, namun karena kondisinya sudah membaik menjadi satu kali selama sepekan," ucap Mamik.

2. Sempat kesal dengan adik dan ibu kandungnya

Ilustrasi pelecehan, rudapaksa (IDN Times/Mia Amalia)

Dari pendekatan yang dilakukan DP3AP2KB Kota Depok, diketahui korban merasa kurang mendapatkan perhatian dari ibunya. Mamik menyebut kondisi itu tidak terlepas dari keberadaan korban yang tinggal bersama neneknya, sementara sang ibu fokus terhadap kedua adiknya. 

"Korban merasa ibunya lebih perhatian kepada kedua adiknya, apalagi korban kan tinggal bersama neneknya," terang Mamik.

DP3AP2KB Kota Depok berusaha menasehati dan memberikan masukan kepada korban. "Sempat gangguan emonsional namun setelah ditenangkan korban sudah tidak emosi dan mengaku sayang kepada kedua adik dan ibunya," tutur Mamik.

Ia menyebut emosi korban kerap memuncak apabila ayahnya melakukan pemerkosaan dibarengi ancaman. Pelaku kerap mengancam akan membunuh kedua adik korban apabila tidak menurut.

Baca Juga: Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Depok Ancam Korban dengan Senjata Tajam

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya