Muncul Setiap Malam Tahun Baru, Ini Fenomena Mistis Braja di Depok
Tahun ini, Braja dilarang disaksikan karena pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Masyarakat Kota Depok, Jawa Barat, khususnya di wilayah Kecamatan Sawangan, sudah tidak asing lagi menghabiskan malam pergantian tahun dengan menonton fenomena alam Braja atau bola api. Tradisi ini biasa dilakukan warga di Kelurahan Bedahan dan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Braja bisa dibilang fenomena alam yang unik dan masih lestari di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan peradaban manusia sekarang ini. Di satu sisi, Braja dikaitkan dengan fenomena mistis layaknya Banaspati, sosok makhluk halus yang menyerupai bola api tanpa mengeluarkan asap saat berada di atas permukaan tanah.
Baca Juga: Viral, Penampakan Sosok Kuntilanak Membonceng Pemotor di Depok
1. Fenomena Braja ramai disaksikan masyarakat pada 2006
Salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Bedahan Saniin Marji mengatakan, fenomena alam Braja sudah ada sejak dahulu, walaupun tidak seramai tahun kemarin. Dahulunya, fenomena alam ini hanya dilihat segelintir warga sehingga tidak terlalu menghebohkan masyarakat.
Saniin meyakini, Braja merupakan fenomena alam yang masih terjadi di Kelurahan Bedahan maupun Pasir Putih. "Braja bentuknya bola api yang terbang di atas tanah dan keluarnya setahun sekali pada malam tahun baru," ujar Saniin kepada IDN Times, Depok, Sabtu (19/12/2020).
Saniin mengungkapkan, Braja akan muncul pada pukul 24.00 WIB, terlihat satu bola api muncul dari permukaan tanah ke atas dan bergeser ke arah lain. Kemunculan Braja banyak yang meyakini berasal dari Situ Gugur yang menjadi perbatasan Kelurahan Bedahan dengan Pasir Putih. Namun, tidak ada yang dapat memastikan letak titik di Situ Gugur awal kemunculan Braja.
"Sekarang Situ Gugurnya sudah hilang, sudah jadi permukiman masyarakat," ujar pria 58 tahun itu.
Saniin menjelaskan, Braja yang muncul berjumlah satu hingga tiga bola api, namun umumnya hanya satu bola api. Ramainya masyarakat melihat Braja terjadi sejak 2006, sehingga menjadi perbincangan masyarakat dan banyak warga yang tertarik melihat fenomena alam ini pada malam pergantian tahun.
"Ramainya 2006 gak tahu kenapa, mungkin karena penasaran aja ingin melihat Braja," ucap dia.
Baca Juga: Duka Penggali Kubur Pasien COVID-19, Dikucilkan hingga 'Diusir' Istri