Rieke Sebut Perlu Adanya Integrasi Data untuk Kemajuan Indonesia
Menemukan dugaan semacam desa fiktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Kebutuhan suatu data besar atau big data sangat diperlukan untuk kemajuan Indonesia. Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menilai, perlu penggabungan data parsial dengan numerik, khususnya dalam pendataan desa.
Rieke Diah Pitaloka mengatakan, berbicara soal kebutuhan data, Indonesia yang memiliki prinsipal pemerintahan terbawah yakni desa, maka pendataan dinilai harus didasari atau hakikatnya dilakukan dari desa.
"Jadi kalau mau ngomongin data pertanian, kesehatan, infrastruktur, sebetulnya basisnya di desa," ujar Rieke saat ditemui IDN Times usai mengikuti sidang doktoral di Fakultas Fisip UI, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga: Diganti dari Baleg, Apa Alasan PDIP Merotasi Rieke Diah Pitaloka?
1. Mengajukan revisi undang-undang statistik dan desa
Untuk mendapatkan sebuah data yang besar, perlu adanya perbaikan peraturan perundang-undangan tentang pendataan. Perbaikan data perlu keseriusan bersama, salah satunya adalah revisi undang-undang statistik tahun 1997.
Hal itu dinilai penting walaupun undang-undang tersebut dinilai tidak buruk, tetapi melihat situasi kondisi secara politik dan perkembangan teknologi pengetahuan, sudah selayaknya dilakukan revisi.
"Saya kira revisi undang-undang statistik tahun 1997 itu menjadi prioritas bersama, lalu revisi undang-undang desa," ucap Rieke.
Rieke menuturkan, pada undang-undang desa, belum secara tegas mengatur korelasi antara keinginan untuk adanya daulat desa, dan desa yang mandiri dengan kedaulatan desa yang terkait dengan politik anggaran dan politik data.
Pengunaan data yang ada saat ini, pihaknya menemukan dugaan semacam desa fiktif yang mendapat kucuran anggaran negara.
“Kok bisa, itukan sesuatu yang tidak boleh terjadi di masyarakat yang akan datang, makanya saya selalu bilang dibalik data negara ada nyawa rakyat yang harus dipertaruhkan dan kita selamatkan,” tutur Rieke.
Editor’s picks
Baca Juga: Jalan Panjang Rieke Diah Pitaloka Menjadi Politikus, dari PKB ke PDIP