Sandiaga: Bahasa Betawi Ora Depok Perlu Dilestarikan
Kamus bahasa Betawi Ora Depok memiliki 4.000 kata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Festival kebudayaan Lebaran Depok yang diselenggarakan Pemerintah Kota Depok bersama Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD), mendapat kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Dia menilai bahasa Betawi Ora Depok memiliki bahasa yang berbeda dari bahasa Betawi umumnya.
Sandiaga mengatakan, Festival Lebaran Depok merupakan upaya Pemerintah Kota Depok bersama KOOD melestarikan budaya dan mengedepankan toleransi antar umat beragama. Menurut Sandi, festival ini dapat menumbuhkan budaya toleransi, gotong royong, dan keguyuban dalam menjaga silaturahmi antar warga.
"Kita ingin budaya gotong royong dan guyub guyub menjaga silaturahmi, serta melestarikan budaya seni dan bahasa asli masyarakat Kota Depok, saya tadi dapat kamusnya," ujar Sandiaga saat ditemui IDN Times, Minggu (5/6/2022).
Baca Juga: Festival Lebaran Digelar, Bahasa Depok Dibukukan di Kamus
1. Bahasa Betawi Ora Depok terdapat bahasa campuran dari bahasa lain
Sandiaga mengaku telah menerima dan membaca kamus Depok yang berisikan bahasa Betawi Ora Depok. Pada kamus tersebut tersusun perbendaharaan 4.000 kata.
"Nanti ini jadi pembelajaran karena bahasanya Betawi Ora, bukan Betawi istri saya, Betawi Senayan," tutur Sandi.
Pada bahasa Betawi Ora Depok terdapat banyak kata campuran dari bahasa Jawa. Bahasa campuran yang ditemukan dalam bahasa Betawi Ora Depok seperti kata ngalor dan ngidul, serta terdapat kata asli Betawi Ora Depok.
"Mudah-mudahan bahasa Betawi Ora Depok menjadi salah satu budaya kita sendiri yang perlu dilestarikan," ucap Sandiaga.