TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Skenario Sesat Ustaz Adam Kelabui Warga Depok dengan Isu Babi Ngepet

Babi dibeli secara online dan COD di wilayah Puncak Bogor

Tersangka AI (44) perekayasa babi ngepet yang viral di Depok meminta maaf di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Adam Ibrahim (44) merupakan sosok yang melakukan rekayasa babi ngepet untuk menjadikan dirinya terkenal di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Alih-alih terkenal karena mampu menaklukkan babi ngepet, pria yang kerap disapa dengan sebutan ustaz ini malah terkenal usai diamankan polisi karena merekayasa penangkapan babi ngepet.

Ustaz Adam terpikir merekayasa penangkapan babi ngepet karena mendapatkan cerita warga yang kehilangan uang di lingkungan tempat tinggalnya. Cerita tersebut dia dapatkan saat melakukan ronda lingkungan. Dia merekayasa cerita babi ngepet untuk menuntaskan keluhan warga karena uang yang hilang.

"Jadi cerita babi ngepet itu hoaks, tidak benar, hanya rekayasa saya," ujar Adam, Kamis (27/4/2021) lalu.

Baca Juga: Terbongkar, Isu Babi Ngepet di Depok Hoaks!

1. Mencari melalui media sosial

Babi ngepet yang di tangkap warga di lingkungan RT2/4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sebelum melakukan rekayasa penangkapan babi ngepet, Adam terlebih dahulu mencari informasi penjual babi hutan sehingga dapat dimiripkan dengan babi ngepet. Melalui media sosial, mencari penjual babi hutan melalui komunitas hewan, berbagai pemilik akun dia lakukan komunikasi namun belum mendapatkan titik terang penjual babi hutan.

"Akhirnya saya dapat penjual yang berburu babi hutan, karena akun lain memiliki babi hutan yang sudah mati," kata Adam.

Adam akhirnya berkomunikasi dengan pemilik akun yang mampu menyediakan babi hutan. Penjual babi hutan tersebut didapatinya berada di wilayah Cipanas, Kabupaten Cianjur, sehingga pada hari Senin (26/4/2021), terjadi kesepakatan dengan penjual tersebut.

2. Dibeli Rp900 berikut ongkos kirim, COD di puncak

Antrean kendaraan dalam kemacetan di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020). Pada libur nasional Pilkada Serentak 2020 ini jalur Puncak Bogor terpantau padat, ramai dan lancar sehingga Satlantas Polres Bogor melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalur (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Adam akhirnya melakukan negosiasi soal harga babi hutan yang dibutuhkan untuk merekayasa babi ngepet. Setelah terjadi negosiasi yang cukup alot, akhirnya terjadi kesepakatan soal harga babi hutan yang dijadikan dalang sebagai babi ngepet yang mengambil uang warga yang hilang.

"Harganya Rp700 ribu dan ongkos kirimnya Rp200 ribu jadi totalnya Rp900 ribu," ucap Adam.

Setelah terjadi kesepakatan pembelian harga babi hutan, Adam bersama penjual menentukan titik lokasi pengambilan babi hutan. Akhirnya kawasan puncak Kabupaten Bogor menjadi titik pengambilan babi hutan. Menurutnya puncak menjadi jalan tengah penjual yang berasal dari Cipanas Kabupaten Cianjur, sedangkan dirinya berada di wilayah Bedahan, Kota Depok.

"Saya menyuruh dua anak buah saya mengambil babi hutan di puncak menggunakan sepeda motor," terang Adam. 

Baca Juga: Pandangan Muhammadiyah Tentang Babi Ngepet dan Pesugihan di Depok

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya