Alat Deteksi COVID-19 GeNose C19 Masuk 2 Jurnal Internasional
GeNose C19 alat besutan UGM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, Tim IDN Times - Tim GeNose C19 Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil memublikasikan data riset GeNose C19 sebagai alat skrining COVID-19 di dua jurnal internasional bereputasi pada Agustus 2022.
Dua jurnal tersebut adalah ArtificialIintelligence in Medicine (AIIM) dan Nature portfolio journal (npj) Digital Medicine, yang keduanya merupakan jurnal Q1.
Penemu GeNose C19, Kuwat Triyana, mengatakan tim GeNose C19 UGM telah memublikasikan sebagian riset data GeNose C19 sebagai bagian pertanggung jawaban ilmiah riset hilirisasi implementasi GeNose C19 sebagai alat skrining COVID-19.
"Dua publikasi tersebut merupakan tahap awal dari total data yang saat ini dalam proses penyelesaian penulisan manuskrip yaitu terkait data hasil uji klinis multisenter dan uji eksternal yang melibatkan multiinstitusi," ujarnya dikutip di laman UGM, Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Tes GeNose Tak Berlaku saat PPKM Darurat, Ini Kata Peneliti GeNose C19
1. Data riset GeNose terpublikasi dua jurnal internasional
Kuwat memaparkan data-data riset GeNose C19 berhasil terpublikasikan di Artificial intelligence in Medicine (AIIM), yang merupakan jurnal Q1 dengan impact factor 7,011, berjudul Hybrid learning method based on feature clustering and scoring for enhanced COVID-19 breath analysis by an electronic nose, yang terbit pada Mei 2022 (Vol. 129(02323), Hal. 1-13).
Sementara dalam Nature portfolio journal (npj) Digital Medicine, yang merupakan jurnal Q1 dengan impact factor 15,357, dengan judul Fast and noninvasive electronic nose for sniffing out COVID-19 based on exhaled breath-print recognition, terbit pada Agustus 2022 (Vol. 5(115), Hal. 1-17).
Editor’s picks
“Diterimanya publikasi hasil riset GeNose menunjukkan bahwa konsep sensing infeksi dengan analisis volatile organic compound (VOC) napas berbasis big data, dan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dapat diterima dalam aplikasi klinisnya,” papar Kuwat.
Baca Juga: Tes GeNose Tak Berlaku saat PPKM Darurat, Ini Kata Peneliti GeNose C19