Asa Wulan, Gadis Pengupas Kerang di Jakut di Tengah Kemegahan Ibu Kota
Saat perempuan harus memendam impian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aroma amis meriap menusuk hidung saat IDN Times membuka pintu mobil yang terparkir sebuah gang di Kampung Kerang Hijau, RT 6 RW 22, Penjaringan Jakarta Utara, Senin (30/20/2023).
Tidak butuh waktu lama, seluruh badan seketika terasuki bau tidak sedap. Suara renyah dari cangkang kerang hijau yang remuk saat kaki menapaki lebih dalam kampung seolah membuat irama selamat datang.
Beberapa kali, kaki saya tertusuk remukan cangkang kerang yang menyelinap di antara jari kaki yang beralaskan sandal. Namun, lima anak kecil yang berlari tertawa di atas lautan limbah kerang yang menjadi daratan, seakan tidak jadi persoalan. Termasuk bagi Rizki, anak yang berusia dua tahun ini bahkan tanpa alas kaki bermain di belakang rumah yang sudah berserakan kerang.
Baca Juga: Derita Athallah, Balita yang Tercekik Polusi Udara Jakarta
1. Wulan terpaksa memendam cita-cita
Tidak lama, seorang gadis mendatangi Rizki. Dia dengan cekatan melepas popok Rizki yang sudah penuh kotoran. Gadis yang akrab panggil Wulan ini kemudian memandikan adiknya di atas tumpukan kerang. Kamar mandi yang ada memang jauh dari kata layak, tidak beratap hanya tertutup tirai yang sudah kumuh.
Wulan tiba-tiba menghentikan guyuran air yang membasahi adiknya saat saya menanyakan cita-cita Wulan.
"Saya inginnya sih ya supaya (keluarga) enak dipandang, sukses pokoknya lah," ujar Wulan.
Baca Juga: Kominfo Ungkap Ada Kesenjangan Perempuan pada Ranah dan Literasi Digital