Aturan COVID-19 Tidak Konsisten, Epidemiolog: Kepercayaan Publik Turun
Pemerintah diminta bangun komunikasi yang baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Centre for Enviromental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyoroti pernyataan pemerintah yang tidak konsisten terkait penanganan pandemik COVID-19.
Dicky mengingatkan perbedaan pesan akan memengaruhi kepercayaan masyarakat dan program penanganan COVID-19 yang saat ini masih berjalan, salah satunya vaksinasi.
“Dalam suatu strategi komunikasi risiko, yang namanya konsistensi, kejelasan, dan keseragaman pesan yang disampaikan antar unit dan sektor di pemerintahan dan pejabat, sangat penting membangun kepercayaan dan memengaruhi program lain,” ujar Dicky saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (7/7/2022).
Baca Juga: Aturan PPKM Berubah dalam Sehari, Kemendagri: Untuk Pemulihan Ekonomi
1. Komunikasi risiko harus diperbaiki
Dicky menjelaskan perbedaan penyampaian tersebut terlihat pada kebijakan pemakaian masker. Dia mengingatkan meski pandemik sudah berjalan 2,5 tahun, komunikasi risiko di tengah pandemik penting untuk tetap membangun kewaspadaan.
“Sekali masyarakat menerima informasi yang terlalu optimis, atau yang hanya membawa positif-positif maka yang terbangun bukan kewaspadaan, namun mereka menganggap pandemik selesai sisi lain menurunnya kepercayaan,” katanya.
“Pejabat yang menyampaikan ya manut ke lebih tinggi, yang tinggi juga harusnya mendengar pendapat dari yang rendah, kalau gini kan berbeda imbauan. Ini yang harus diperbaiki,” kata Dicky, menambahkan.
Baca Juga: Satgas COVID-19: Naiknya Kasus Positif COVID-19 Harus Diwaspadai