TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantah Gusur Warga, Anies Beri Fakta di Balik Kampung Susun Bayam

Gubernur Anies Baswedan resmikan Kampung Susun Bayam

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui saat pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) banyak memunculkan kontroversi, salah satunya penggusuran kampung warga.

"Saat proses pembangunan, banyak sekali yang mempertanyakan, bahkan menjadi berita-berita bahwa terjadi penggusuran di daerah JIS. Pada masa itu kami memilih untuk diam, memilih untuk tidak menjawab, karena kami nanti akan menjawabnya dengan kenyataan. Dan hari ini kenyataan itu dipaparkan," ujarnya dalam peresmian Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Wagub DKI: Kampung Susun Bayam akan Dihuni Warga Terdampak JIS

1. Pembangunan Kampung Susun Bayam dilakukan setelah JIS selesai

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Anies menegaskan, saat pembangunan, pihaknya memegang prinsip kesetaraan dan mengikuti semua ketentuan, sehingga pembangunan rumah susun untuk warga Kampung Bayam yang tergusur mulai dibangun setelah pembangunan JIS selesai.

"Prosesnya panjang, karena kita harus mengikuti semua ketentuan, bahkan pembangunan ini pun tidak bisa dikerjakan bersamaan, karena ini (Rusun Kampung Bayam) dulu dipakai untuk menempatkan alat-alat berat, jadi proses pembangunannya baru bisa dimulai ketika Jakarta Internasional Stadium tuntas," paparnya.

Baca Juga: Anies Resmikan Pembangunan Kampung Susun Bayam, 1 Janji Lagi Ditunaikan

2. Anies jawab berbagai pertanyaan dengan fakta bukan imajinasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam, Rabu (12/10/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Anies mengatakan, jawaban atas segala pertanyaan selama proses pembangunan ditunjukan dengan fakta peresmian Kampung Susun Bayam.

"Kami menjawabnya dengan kenyataan, kenyataan itu ditunjukan bukan sebagai gambar atau imajinasi, tetapi sebagai sesuatu yang nyata," ungkapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya