TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BEM-SI Kembali Layangkan Surat Terbuka Tantang Nadiem Makarim Audiensi

 #MendikbudDicariMahasiswa trending

Mendikbud Nadiem Makarim dalam acara Sinergi Pengelolaan Dana BOS dan Dana Desa Berbasis Kinerja (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Jakarta, IDN Times - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menyerukan #MendikbudDicariMahasiswa di media sosial Twitter bahkan tagar tersebut menjadi trending topic dan sudah dipakai pada lebih dari 12 ribu cuitan, Selasa (2/6).

Tagar tersebut merupakan reaksi mahasiswa karena surat terbuka tantangan audiensi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dilayangkan Rabu (27/5) tidak digubris.

"Menindaklanjuti atas itikad baik dari kawan-kawan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) ketika hardiknas lalu yang tidak di gubris sama sekali oleh pihak kemendikbud, maka dari itu kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melakukan Aksi Media," tulis akun @aliansiBEM_SI pada Selasa pukul 11.18 WIB.

Lalu, apakah isi surat terbuka tersebut? Berikut ini garis besar surat terbuka yang ditujukan kepada Mendikbud Nadiem Makarim:

Baca Juga: Tagar Mendikbud Dicari Mahasiswa Trending, Ini Penjelasan BEM SI

1. Relaksasi biaya kuliah sebagai dampak pandemik COVID-19

Tagar Mendikbuddicarimahasiswa (Dok. BEM SI)

Dalam rilisnya, BEM SI menilai dampak pandemik COVID-19 membuat aktivitas perkuliahan tatap muka menjadi perkuliahan secara daring. Selama perkuliahan daring, mahasiswa hanya mendapatkan hak atas pembelajaran namun tidak dapat menikmati fasilitas kampus.

BEM SI menggangap pemenuhan hak mahasiswa tidak seimbang dengan kewajiban yang diberikan perguruan tinggi. Mereka meminta ada relaksasi atau pembebasan biaya kuliah.

"Kami meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memerhatikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Indonesia berkaitan dengan pembiayaan kuliah dengan melakukan pembebasan atau relaksasi biaya kuliah untuk semester pembebasan atau relaksasi biaya kuliah sebagai dampak pandemi Covid-19," tulis surat tersebut.

2. Bantuan kuota internet, logistik, dan kesehatan bagi mahasiswa yang terdampak

Ilustrasi insentif (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain relaksasi, BEM SI juga meminta bantuan kuota internet, logistik, dan kesehatan bagi mahasiswa yang terdampak. Menurutnya, kuliah daring membuat mahasiswa merogoh kocek dalam untuk mengakes internet. 

Selain itu, kebutuhan logistik dan layanan kesehatan bagi mahasiswa yang masih bertahan di lingkungan kampus juga dibutuhkan karena mereka tidak bisa kembali ke kampung.

"Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberlakukan secara tegas himbauan kepada perguruan tinggi untuk memberikan bantuan kuota internet, logistik,  dan kesehatan bagi seluruh mahasiswa serta memberikan sanksi bagi perguruan tinggi yang  tidak menerapkannya," tulisnya.

Baca Juga: 6 Hal yang Dirasakan Mahasiswa Semester Akhir saat Pandemik COVID-19 

3. BEM-SI pernah minta audiensi dengan Mendikbud pada Hari Pendidikan Nasional

Mendikbud Nadiem Makarim dalam acara Sinergi Pengelolaan Dana BOS dan Dana Desa Berbasis Kinerja (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

BEM SI juga menyoroti berbagai hal lain mulai dana BOS dan kesejahteraan guru honorer, ketidaksiapan pembelajaran jarak jauh, dan katalisasi penerimaan peserta didik baru.

"Dengan ini kami, Aliansi BEM Seluruh Indonesia Koordinator Isu Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta Isu Pendidikan Tinggi (Dikti) mengajak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk menerima audiensi berkaitan dengan tuntutan kami pada Aksi Media Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020. Adapun berkaitan dengan waktu dan tempat audiensi menyesuaikan kesediaan Kemendikbud," tulis surat tersebut.

Baca Juga: Heboh Tagar Mendikbud Dicari Mahasiswa Trending di Twitter, Ada Apa?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya