TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bjorka Beraksi Lagi, Jual 3,5 Miliar Data PeduliLindungi  

Kemenkes pernah jamin data PeduliLindungi aman

ilustrasi Bjorka (Berbagai sumber)

Jakarta, IDN Times - Bjorka beraksi lagi. Kali ini hacker anonim ini menjual 3,2 miliar data dari Aplikasi PeduliLindungi.

Dalam postingan di Breached Forum, Bjorka menjual data berukuran 48GB terkompresi seharga USD 100 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar, dan pembayaran menggunakan bitcoin.

"PeduliLindungi adalah aplikasi contact tracing COVID-19 resmi yang dipakai di Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kemenkominfo, yang bekerja sama dengan KPCPEN, Kemenkes, Kemen BUMN, dan Telkom Indonesia. Aplikasi ini awalnya dikenal sebagai TraceTogether namun kemudian diganti karena Singapura menggunakan aplikasi dengan nama sama," tulis Bjorka dalam unggahannya di Breached Forum dikutip IDN Times, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga: Bjorka Kembali Berulah, Bocorkan 44 Juta Data Diduga Milik MyPertamina

1. Bjorka jual data Luhut sampai Dedy Corbuzier

Tangkapan layar Bjorka jual data PeduliLindungi di Breached Forum (dok. IDN Times/Istimewa)

Dalam unggahannya, Bjorka menjajakan data yang disimpan dalam CSV data yang meliputi nama, email, NIK, nomor telepon, tanggal lahir, Device ID, status COVID-19, catatan check in dan check out.

Dia memberikan sample data pribadi milik Menkominfo Johnny G. Plate, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Deddy Corbuzier.

IDN Times mengonfirmasi dugaan kebocoran data PeduliLindungi ke Kementerian Kesehatan, namun sampai berita ini ditulis belum ada tanggapan.

2. Data PeduliLindungi sempat bocor tahun lalu

Aplikasi PeduliLindungi (Dok. menpan.go.id)

Dugaan kebocoran data PeduliLindungi ini pernah mencuat satu tahun lalu. Kementerian Kesehatan mengindikasikan bahwa terjadi dugaan kebocoran data pada aplikasi e-HAC lama yang sudah dinonaktifkan sejak tanggal 2 Juli 2021.

Aplikasi e-HAC yang saat ini digunakan oleh masyarakat telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Satu Data Covid-19 PeduliLindungi yang terdapat pada Pusat Data Nasional dalam kondisi tidak terpengaruh insiden tersebut, dan pengamanannya didukung oleh Kemenkominfo dan BSSN.

Integrasi tersebut dilakukan sesuai amanat SE No HK. 02.01/MENKES/847/2021 tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara, yang terintegrasi dengan PeduliLindungi

“Dugaan kebocoran ini tidak terkait dengan aplikasi e-HAC yang ada di aplikasi PeduliLindungi, dan saat ini tengah dilakukan investigasi dan juga penelusuran lebih lanjut terkait dengan informasi dugaan kebocoran ini,” kata Kepala Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Maruf pada konferensi pers secara virtual, Selasa (31/8/202).

Baca Juga: Kabar Bjorka Bobol 26 Juta Dokumen Polri, Irjen Dedi Urai Fakta Baru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya