TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bocoran Harga Vaksin Mandiri, Berkisar Rp500 Ribu untuk Dua Dosis

Harga tapi belum final, penetapan ada di tangan Kemenkes

Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang)

Jakarta, IDN Times - Program vaksinasi gotong royong segera dilakukan seiring sudah tersedianya vaksin Sinopharm. Lalu berapa harga vaksin COVID-19 untuk vaksinasi mandiri ini?

Juru Bicara Vaksinasi dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, harga vaksin COVID-19 untuk vaksinasi mandiri masih dalam proses penghitungan dan pendampingan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Meski demikian, Bambang tidak menampik harga vaksin COVID-19 diestimasikan Rp500 ribu.

"Itu masih harga prakiraan, untuk 2 dosis termasuk biaya layanan. Harga masih belum final, harga nanti akan disampaikan ke kemenkes untuk penetapannya," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (7/5/2021) malam.

Baca Juga: Indonesia Sudah Terima 982.400 Dosis Vaksin Sinopharm

1. Persyaratan faskes yang layani vaksinasi mandiri

Petugas kesehatan menyiapkan suntikan vaksin virus corona (COVID-19) buatan Sinopharm, di Lima, Peru, Selasa (9/2/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Sebastian Castaneda)

Dia menambahkan tidak semua fasilitas kesehatan dapat melayani vaksinasi mandiri. Bambang menerangkan faskes yang dimiliki oleh perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan, yakni sedang tidak melayani vaksinasi program pemerintah, memiliki tempat penyimpanan vaksin yang memadai (cold storage untuk vaksin), kemudian tenaga ahli yang kompeten dalam pemberian suntikan.

"Apabila perusahaan belum memiiki faskes untuk tempat penyuntikan, bisa menggunakan fasyankes yang berada di lingkungan holding BUMN farmasi seperti imunicare, jaringan laboratorium milik Kimia Farma," imbuhnya.

2. Indonesia terima 982.400 dosis vaksin Sinopharm

Bio Farma ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah secara resmi telah menerima total 982.400 dosis vaksin Sinopharm. Ia juga mengatakan nantinya vaksin ini akan digunakan untuk vaksin gotong royong atau vaksin mandiri.

"Program vaksinasi gotong royong ini diharapkan dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Saat ini teknis pelaksanaan program vaksinasi gotong royong sedang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan PT Bio Farma," ujar Wiku melalui konferensi pers pada siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).

Baca Juga: MUI: Vaksin Sinopharm Haram, Tapi Boleh jika Darurat 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya