TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPBD: Kebakaran di Jakarta Umumnya Akibat Korsleting

Banyak bangunan yang tidak melakukan perbaikan listrik

IDN Times/Candra Irawan

Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan kasus kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta, paling banyak disebabkan korsleting atau hubungan arus pendek listrik, akibat kelalaian penggunaan listrik.

Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD, Michael Oktavianes, mengatakan potensi bencana kebakaran di DKI Jakarta disebabkan permukiman padat penduduk, dan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap ancaman kebakaran.

"Sebanyak 74,7 persen mayoritas kebakaran karena listrik, jadi sudah jelas biang kerok kebakaran di Jakarta ini korsleting listrik, ini yang harus kita perhatikan," ujar Michael dalam Talkshow di Balai Kota, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Polisi: CCTV Museum Nasional Tak Tangkap Titik Munculnya Api 

1. Puntung rokok juga jadi penyebab kebakaran

ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Michael menerangkan selain listrik, penyebab kebakaran di Jakarta karena pembakaran sampah 36 persen, kemudian karena gas atau kompor 20 persen, lilin 16 persen, sisanya puntung rokok, petasan, dan petir.

"Saya baru ngeh puntung rokok bisa sebabkan kebakaran, sebat dulu katanya tapi kalau gak tertib bisa sebabkan kebakaran ada risiko karena rokok," katanya.

Baca Juga: Kebakaran Museum Nasional Momentum Bentuk UU dan Lembaga Permuseuman

2. Masyarakat diimbau memahami cara-cara preventif kebakaran

Ilustrasi kebakaran. (IDN Times/Persiana Galih)

Michael menerangkan umumnya objek yang terbakar adalah perumahan, bangunan umum, industri, kendaran bermotor, instalasi luar gedung, tumbuhan, lapak, dan sampah.

Untuk penanggulangan bencana kebakaran, Pemerintah DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur Nomor 72 tahun 2021 telah mengatur cara-cara yang bersifat preventif terhadap kebakaran.

"Masyarakat diharapkan dapat memahami aturan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya