TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[BREAKING] BPOM Ungkap Efek Samping Vaksin COVID-19 Sinopharm

Efek samping sangat jarang dilaporkan

Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). (ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito, mengungkapkan efek samping vaksin COVID-19 Sinopharm. Namun, ia menyebut, efek samping ini sangat jarang terjadi.

"Efek samping lokal yang berat dilaporkan sangat kecil sekali dengan frekuensi kejadian 0,01 persen, sangat jarang sekali, semoga pulih kembali. Sedangkan efek samping sistemik, sakit kepala 12 persen, nyeri otot tiga persen, dan lain lain, efek samping yang ringan dan umum," ujar Penny dalam konferensi pers digital, Jumat (30/4/2021).

BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Sinopharm. Penny mengatakan vaksin Sinopharm disimpulkan membentuk imun yang baik, berdasarkan evaluasi yang dilakukan bersama tim ahli dalam Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan lainnya.

Sementara itu, berdasarkan uji klinis di Uni Emirat Arab dan negara lain, efikasi vaksin Sinopharm adalah 78 persen serta pengukuran imunogenitas setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua.

"Persentase relawan untuk antibodinya saat uji klinik netralisasinya adalah 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia," imbuhnya.

Diketahui, vaksin COVID-19 Sinopharm merupakan salah satu vaksin yang menjadi bagian dari vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong di Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dan bernegosiasi dengan perusaaan Sinopharm. Honesti mengatakan vaksin COVID-19 Sinopharm akan dikirim ke Indonesia pada minggu keempat April sebanyak 500.000 dosis.

"Kemudian juga dari April sampai Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, kemudian dari Q3 sampai Q4 akan ada 7,5 juta dosis, artinya kita akan dapat 15 juta dosis Sinopharm," ujarnya dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: [BREAKING] BPOM Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya