Calon Gubernur DKI Jakarta Dinilai Wajib Berpasangan dengan Tokoh NU
Sejumlah tokoh NU menyiapkan diri masuk Pilkada DKI Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menjelang berakhirnya masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, sudah beredar nama-nama yang dianggap tepat menjadi pemimpin DKI pada Pilkada 2024 mendatang.
Salah satu nama yang muncul adalah mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Menurut pengamat politik Moh Sholeh Basyari, calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 wajib berpasangan dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU).
"Setidaknya ada tiga alasan kenapa wakilnya harus dari NU," kata Sholeh dikutip dari ANTARA, Selasa (17/5/2022)
Baca Juga: Airlangga Beri Sinyal Bakal Duetkan Sahroni-Airin di Pilgub Jakarta
1. Sejumlah tokoh NU menyiapkan diri masuk gelanggang Pilkada DKI Jakarta 2024
Alasan pertama, kata Sholeh, yakni setelah pembubaran FPI warna Islam Betawi kembali ke habitat aslinya yakni NU. Kedua, Betawi dan NU adalah kekuatan utama sosial kemasyarakatan warga DKI.
"Ketiga, dengan mengambil unsur NU, lanskap politik yang dibangun Airin sebangun dengan komposisi suprastruktur politik nasional, yakni perpaduan nasionalis-nahdiyin," ujarnya.
Editor’s picks
Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu juga mengungkapkan, sejumlah tokoh NU menyiapkan diri masuk gelanggang Pilkada DKI Jakarta 2024, antara lain, Ketua PWNU DKI Syamsul Maarif, Deputi 4 KSP Juri Ardiantoro, dan Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid.
Baca Juga: Airin Harus Punya Modal Ini Kalau Mau Saingi Riza Jadi Cagub DKI 2024