TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[CEK FAKTA] Vaksinasi COVID-19 untuk Jomblo pada Maret

Cek dulu kebenarannya ya

Ilustrasi Cek Fakta (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 untuk publik sudah memasuki tahap II yang diberikan pada petugas layanan publik dan lansia. Namun, beredar informasi di media sosial jika pria atau wanita yang belum memiliki pasangan alias jomlo, akan mendapatkan vaksinasi.

Kabar ini ditulis akun Facebook Khenzo Jr yang mengunggah seorang pria yang tengah membawakan acara berita. Dalam gambar tersebut terdapat narasi pada Maret diadakan suntik untuk jomblo.

"Yg jomblo jomblo sabar yeachhh. Bulan Maret Diadakan Suntik untuk Jomblo,” tulis akun tersebut, Senin (1/3/2021).

Lalu, benarkah ada vaksinasi untuk jomlo pada Maret? Yuk cek faktanya.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Gubernur Anies Swafoto Tersenyum di Tengah Banjir 

1. Tidak ada artikel tentang vaksinasi untuk jomlo

Petugas medis memperlihatkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum proses penyuntikan menyuntikan ke tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

IDN Times menelusuri informasi tersebut dengan mencari artikel tentang suntik vaksinasi untuk jomblo pada Maret di kolom pencarian Google Search. Hasilnya, tidak ada artikel dari media arus utama yang memberitakan kabar tersebut.

IDN Times kemudian menelusuri melalui situs Google Reverse Image dengan mengunggah foto tersebut, ditemukan gambar tersebut merupakan tangkapan layar dari kanal YouTube 31 Канал pada 28 Agustus 2017.

2. Unggahan foto dari Kazakh yang viral karena mengucapkan bahasa Kazakh

Ilustrasi Hoax (IDN Times/Sukma Shakti)

Dilansir situs TurnBackHoax dari hasil penelusuran, pria tersebut adalah penyiar berita Kazakh yang viral karena mengucapkan twister lidah dalam bahasa Kazakh.

Ditemukan gambar serupa dalam video yang diunggah oleh channel YouTube 31 Канал berjudul “Ведущий новостей “Информбюро” говорит скороговорки на казахском языке” yang diunggah pada 28 Agustus 2017.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Italia Tak Percaya COVID-19 Adalah Virus?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya