Desak Hapus Sistem Zonasi, Warganet Banjiri Akun Mendikbud Nadiem
Ombudsman terima kecurangan PPDB sistem zonasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peraturan sistem zonasi sekolah menuai polemik di masyarakat. Akibatnya gelombang protes soal sistem zonasi terus menggema di media sosial, bahkan sampai menyerbu akun Instagram Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Dalam kolom komentar dari berbagai unggahan di akun Nadiem, warganet mencurahkan berbagai persoalan soal zonasi hingga mendesak penghapusan sistem tersebut.
"Hapus sistem zonasi, jangan patahkan semangat anak belajar, generasi anak didik kita dengan sistem anda," ujar seorang warganet di kolom komentar dikutip IDN Times, Kamis (20/7/2023).
Baca Juga: Buktikan Keculasan Zonasi PPDB Jabar, Orang Tua Murid Bakal Ukur Jarak
1. Sistem zonasi diminta evaluasi
Tidak hanya satu, sebagian besar kolom komentar unggahan Nadiem dipenuhi desakan menghapus sistem zonasi di kolom komentar. Warganet meminta agar sistem penerimaan siswa dikembalikan seperti dahulu dengan NEM atau nilai.
"Hapus sistem zonasi Pak, kita malah setuju balik ke NEM, bingung kitanya malah banyak kecurangan di SMA. Saya khawatir anak saya tidak keterima karena sistem zonasinya yang tidak menjangkau satu pun sekolah negeri, kebanyakan bersekolah di swasta atau mondok, kasihan yang pengin ke negeri," kata seorang warganet berkeluh keah
"Zonasi dievaluasi lagi, kalau di luar negeri efektif karena membangun sekolah berdasarkan sebaran penduduk, nah kalau di Indonesia ? Mana ada semua sekolah negeri ngumpul di kota, kelemahan lain menyangkut sistem atau manusia yang korup," tulis warganet lain.
Baca Juga: Ombudsman Ungkap Dugaan Kecurangan di PPDB Sistem Zonasi