TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Desak Hapus Sistem Zonasi, Warganet Banjiri Akun Mendikbud Nadiem

Ombudsman terima kecurangan PPDB sistem zonasi

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Jakarta, IDN Times - Peraturan sistem zonasi sekolah menuai polemik di masyarakat. Akibatnya gelombang protes soal sistem zonasi terus menggema di media sosial, bahkan sampai menyerbu akun Instagram Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Dalam kolom komentar dari berbagai unggahan di akun Nadiem, warganet mencurahkan berbagai persoalan soal zonasi hingga mendesak penghapusan sistem tersebut.

"Hapus sistem zonasi, jangan patahkan semangat anak belajar, generasi anak didik kita dengan sistem anda," ujar seorang warganet di kolom komentar dikutip IDN Times, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: Buktikan Keculasan Zonasi PPDB Jabar, Orang Tua Murid Bakal Ukur Jarak

1. Sistem zonasi diminta evaluasi

(Ilustrasi). Siswa dan wali murid berkonsultasi. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Tidak hanya satu, sebagian besar kolom komentar unggahan Nadiem dipenuhi desakan menghapus sistem zonasi di kolom komentar. Warganet meminta agar sistem penerimaan siswa dikembalikan seperti dahulu dengan NEM atau nilai.

"Hapus sistem zonasi Pak, kita malah setuju balik ke NEM, bingung kitanya malah banyak kecurangan di SMA. Saya khawatir anak saya tidak keterima karena sistem zonasinya yang tidak menjangkau satu pun sekolah negeri, kebanyakan bersekolah di swasta atau mondok, kasihan yang pengin ke negeri," kata seorang warganet berkeluh keah

"Zonasi dievaluasi lagi, kalau di luar negeri efektif karena membangun sekolah berdasarkan sebaran penduduk, nah kalau di Indonesia ? Mana ada semua sekolah negeri ngumpul di kota, kelemahan lain menyangkut sistem atau manusia yang korup," tulis warganet lain.

2. Nadiem tidak membalas komentar warganet

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim (Tangkap Layar Youtube.com/Ditjen Dikti)

Meskipun dibanjiri gelombang protes di media sosial, tetapi tidak satupun komentar warganet dibalas Nadiem. Warganet memperkirakan akun media sosial Nadiem pasif.

"Ini akun pasif ya? Gak ada yang dibalas," ujar seorang warganet bertanya. 

"Update story bisa, komen rakyat yang kesusahan akibat kebijakan dia gak ada yang dibalas, ngakak," kata warganet lain.

Baca Juga: Ombudsman Ungkap Dugaan Kecurangan di PPDB Sistem Zonasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya