TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditemukan Beras Plastik dalam Bansos, Apa Respons Mensos?

Mensos menjelaskan pengawasan ada di Pemerintah Daerah

Butiran biji plastik ditemukan warga penerima manfaat BPNT di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, dalam karung beras bantuan pemerintah pusat yang mereka beli dari E-warung (ANTARA News/Ahmad Fikri)

Jakarta, IDN Times - Kasus beras plastik yang dahulu pernah menjadi isu nasional, kini kembali menyeruak. Warga Cianjur, Jawa Barat, baru saja menemukan beras sintetis dalam tumpukan beras bantuan sosial (bansos). 

Menanggapi penemuan tersebut Menteri Sosial Juliari P Batubara memastikan kendala tersebut saat ini sudah ditangani Bupati Cianjur dan Dinas Sosial setempat. Pasalnya, monitoring penyaluran dan kualitas bansos merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah.

"Monitoring harusnya di Pemkab. Harap diingat bahwa penerima bantuan ini jumlahnya 20 juta keluarga, lho," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Waduh, Warga Cianjur Temukan Beras Plastik dalam Bansos

1. Bansos tak layak bisa diganti

Menteri Sosial, Juliari P. Batubara bersama Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso meluncurkan Bantuan Sosial Beras (BSB) untuk menangani dampak pandemi Covid-19 di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta di Jakarta (02/09) (Dok. Kemensos)

Direktur Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos Pepen NazaruddinKementerian Sosial (Kemensos) memastikan bantuan sosial (bansos) berupa bahan kebutuhan pokok alias sembako yang tak layak, bisa segera diganti dengan kualitas yang lebih baik.

Dia mengatakan, warga dapat melaporkan masalah tersebut dan langsung menukar sembako yang diterima.

"Ketika ada ketidaksesuaian (produk), sampaikan saja, nanti akan kami tindaklanjuti untuk segera diganti," kata Pepen.

2. Bagian sembako yang tidak layak biasanya beras

IDN Times/Debbie Sutrisno

Pepen menjelaskan, sembako yang biasanya ditemukan dalam kondisi tak layak sering terjadi pada beras, karena diambil dari berbagai pemasok dan kualitas beras yang beragam.

"Pemerintah akan tetap menjaga bansos yang diberikan berkualitas dan sesuai standar kualifikasi beras premium," ucapnya.

Berdasarkan laporan warga yang diterima Dirjen Linjamsos, sejauh ini warga di daerah tersebut telah menerima bansos sembako dengan kualitas yang bagus.

3. Warga Cianjur temukan beras plastik dalam bansos

Warga penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, temukan puluhan butir biji plastik dalam beras bantuan yang dibeli dari E-warong, Minggu (20/9/2020) (ANTARA News/Ahmad Fikri)

Sebelumnya diberitakan IDN Times, warga penerima manfaat program beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kampung Margaluyu, Desa Sukratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan beras plastik dalam beras bantuan pemerintah.

Salah satu penerima bantuan, Ridwan, mengungkapkan bahwa awalnya dia merasa curiga dengan beras yang baru dibeli dari E-warung di wilayah tempat tinggalnya. Sebab setelah ditanak menjadi nasi, terkesan sangat lembek dan lengket, tidak seperti nasi dari beras yang biasanya mereka dapatkan sebelumnya.

"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem. Sehingga kami tidak berani mengonsumsinya. Setelah kami cek dalam karung beras yang kami dapat dari E-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras," kata Ridwan dilansir dari ANTARA, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Geger Beras Plastik, Banjir Jakarta, Jokowi Akhirnya Pidato di SU PBB

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya