Forum ACSC/APF 2023: Rebut Ruang Aman dan Kesetaraan di ASEAN
Impunitas jadi isu utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lebih 1.000 peserta dari negara-negara ASEAN, Asia, dan entitas internasional berkumpul dalam forum ACSC/APF 2023 di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Indonesia, pada 1-3 September 2023.
Acara yang mengangkat tema Merebut Ruang Aman, Memulihkan Demokrasi, dan Kesetaraan di ASEAN menyoroti impunitas sebagai isu utama yang berkaitan dengan masalah hak asasi manusia di ASEAN. Diharapkan kekerasan politik ini tidak terulang kembali di masa depan. Impunitas ini diakibatkan kurangnya penghormatan terhadap hak asasi manusia di ASEAN.
"Pemerintah di ASEAN harus memastikan bahwa kepentingan rakyat tercermin dalam setiap proses pengambilan keputusan, karena kepentingan rakyat, terutama kelompok rentan dan marginal seperti perempuan, anak perempuan, minoritas gender, penyandang disabilitas, dan perempuan pedesaan, sering kali tidak diprioritaskan dalam perumusan kebijakan ASEAN,” kata Rena, Komite Nasional Indonesia dari Yayasan Kalyanamitra dalam siaran tertulis, Minggu (3/9/2023).
Baca Juga: Zulhas Beberkan 3 Jurus Meningkatkan Perdagangan di ASEAN
Baca Juga: Aktivitas Angkutan Barang Dibatasi Selama KTT ASEAN, Ini Ketentuannya
1. Masyarakat sipil ingin mendemokrasikan ASEAN
Selama tiga hari, para peserta menyuarakan suara secara kolektif melalui tiga sesi pleno, 29 lokakarya, dan 30 acara sampingan. Sebanyak 29 lokakarya itu merefleksikan enam ruang konvergensi, yakni perdamaian dan keamanan manusia, regionalisme alternatif, hak asasi manusia dan ruang aman untuk kelompok marginal, keadilan iklim dan lingkungan, keadilan sosial ekonomi, serta demokrasi dan anti-otoritarianisme.
"Dengan banyaknya lokakarya dan acara sampingan ini, kami, masyarakat sipil ingin merebut kembali ruang kami di pusat agenda regionalisme ini. Dengan membahas beberapa masalah dalam ACSC/APF 2023. Kami, masyarakat sipil ingin mendemokrasikan ASEAN, agar lebih inklusif dan bekerja aktif dalam menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia", jelas Direktur Eksekutif HRWG Indonesia, Daniel Awigra.
Baca Juga: Indonesia Sebut Semua Pihak Akan Diuntungkan jika ASEAN Stabil