TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Heboh Agnez Mo, Hasil Tes DNA Ternyata Orang Indonesia dari Afrika

Tidak ada orang Indonesia yang murni pribumi

IDN Times/Dini Suciatiningrum

Jakarta, IDN Times - Publik Indonesia tengah dihebohkan oleh pengakuan penyanyi Agnez Monica atau kini dipanggil Agnez Mo, yang mengaku tidak memiliki darah Indonesia. Penyanyi kondang yang kini berkarier di Amerika Serikat itu mengaku memiliki darah Jerman, Jepang, dan China. 

Pernyataan Agnez Mo ini kontan saja menuai pro kontra. Merespons kehebohan ini, pada Selasa (26/11), Agnez mengunggah cuplikan video rekaman wawancara dia di akun Instagramnya, yang menyatakan dirinya tumbuh dalam budaya beragam dan memperjuangkan inklusivitas budaya.  

"Bhinneka Tunggal Ika artinya bersatu dalam keberagaman. Senang rasanya ketika saya dapat berbagi sesuatu tentang asal usul dan negaraku," ujar Agnez dalam video wawancara BUILD Series.

Lepas dari pro kontra Agnez, nenek moyang orang Indonesia ternyata berasal dari Afrika. Hal ini diketahui berdasarkan penelitian DNA yang dilakukan oleh peneliti genetika dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Herawati Sudoyo, PhD. Berdasarkan hasil penelitian Herawati, yang mempelajari DNA, manusia modern orang Indonesia berasal dari Afrika. 

 "Jika ingin meniti kembali asal usul manusia Indonesia, tidak lepas dari asal usul manusia modern secara global. Cerita tentang manusia Indonesia tidak bisa melewatkan tentang Afrika sebagai tempat asal usul Homo Sapiens," terang Herawati dalam pemaparan Aneka Gen Satu Indonesia Merawat Kebinekaan Menyongsong Masa Depan, di Perpustakaan Nasional, Senin (11/11) malam.

Baca Juga: Pesona Budaya Batak, Ingatkan Millennial pada Peninggalan Nenek Moyang

1. Asal usul orang Indonesia terjawab dengan tiga marka

IDN Times/Dini Suciatiningrum

Menurut Herawati, asal usul orang Indonesia terjawab melalui rekonstruksi 50 ribu tahun pergerakan populasi manusia Nusantara.

"Dengan menggunakan tiga marka genetik yaitu DNA, mitokondria, kromosom Y dan autosom, kami dapat berikan gambaran tahapan migrasi yang membentuk latar belakang manusia Nusantara," jelasnya.

2. Nenek moyang orang Indonesia dari gelombang migrasi Out of Africa sekitar 60 ribu tahun lalu

IDN Times/Dini Suciatiningrum

Lebih lanjut dia memaparkan, DNA, mitokondria, dan kromosom Y telah memperlihatkan, populasi di kepulauan Nusantara memiliki jejak genetika dari gelombang migrasi Out of Africa yang menyusuri jalur selatan sekitar 60 ribu tahun lalu

Herawati menjelaskan, pada saat gelombang pertama kedatangan manusia modern sekitar 40 sampai 50 ribu tahun lalu, tinggi laut jauh di bawah keadaan sekarang.

"Sumatera, Borneo, Jawa dan beberapa pulau lain membentuk daratan yang merupakan kepanjangan dari daratan Asia yang disebut paparan Sunda," imbuhnya.

3. Perubahan iklim memacu ekspansi kedua dari para pemburu dan peramu

IDN Times/Dini Suciatiningrum

Perubahan iklim pada akhir zaman es yakni 33 sampai 16 ribu tahun lalu juga memberikan dampak sangat besar terhadap keanekaragaman manusia di kepulauan Nusantara.

"Perubahan iklim tersebut memacu ekspansi kedua dari para pemburu dan peramu yang letaknya lebih utara, yang terjadi selama periode 8 sampai 35 ribu tahun," kata Herawati.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Lesung Pipi, Pengaruh Kesehatan Hingga DNA

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya