TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Heboh Gedung Kedubes AS Caplok Trotoar, Begini Reaksi Dubes Sung Y Kim

Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan Kemenlu

Sejumlah kawat menutup trotoar di Gedung Kedubes AS/IDN Times Dini Suciatiningrum

Jakarta, IDN Times - Pemerintah DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, untuk menyelesaikan persoalan pencaplokan trotoar di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Persoalan ini viral setelah warga mengadu ke Pemprov DKI Jakarta melalui aplikasi JAKI, karena tidak bisa bejalan kaki di trotoar depan Kedutaan Besar AS karena tertutup kawat berduri.

Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI, Wiwik Wahyuni, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai unsur untuk mendapatkan solusi yang terbaik, sebab area tersebut juga terdapat perimeter pengamanan Kedubes AS.

"Dinas Bina Marga akan berkoordinasi dengan unsur Pemprov DKI Jakarta terkait, dan juga dengan Kemenlu RI dan Kedubes AS, untuk mendapatkan solusi teknis terbaik bagi semua pihak,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Forum RTRW Dukung 20 Ruko di Pluit Dibongkar, Minta Tak Ada Provokasi

1. Penutupan trotoar di Kedubes AS sudah sejak zaman Gubernur Jokowi

Presiden Joko “Jokowi” Widodo (dok. YouTube Info BMKG).

Koalisi Pejalan Kaki mengungkapkan penutupan trotoar di depan Kedubes AS sudah terjadi sejak zaman Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, pihaknya sudah melayangkan protes saat itu.

"Dari zaman Pak Jokowi sebagai Gubernur DKI. Kami sudah menyampaikan itu kepada Pemprov DKI Jakarta, agar fasilitas publik yang merupakan hak dasar pejalan kaki, harus dibuka yang di depan Kedubes AS," ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, kepada wartawan.

Baca Juga: Memanas, Ketua RT Pluit Persilakan Pemilik Ruko Gugat ke Pengadilan

2. Penutupan trotoar ini tidak ada kaitannya dengan pengamanan Kedubes AS

IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Alfred menegaskan penutupan trotoar ini tidak ada kaitannya dengan pengamanan Kedubes AS. Dia mengingatkan trotoar merupakan ruang publik.

"Jangan menyangkutpautkan penyediaan ruang publik dengan pengamanan, itu berbeda. Pengamanan pastinya mereka sudah punya pola yang sangat baik sekali. Tapi kan ruang publik itu kan memang harus diakses, karena apa? Pejalan kali di sana itu volumenya cukup tinggi," jelas dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya