TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hipertensi Banyak Dialami Jemaah Haji, Ini Saran dari Kemenkes

Sebanyak 1.384 jemaah alami hipertensi

Ilustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, meminta semua petugas kesehatan mengkampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi.

Tercatat dari sekitar 3 ribu kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor, maupun KKHI, sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.

“Untuk itu, perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji,” ujar Budi dikutip laman Kemenkes, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga: Cerita Penjual Sayur asal Bantaeng 21 Tahun Menabung Demi Naik Haji

1. Gerakan peduli hipertensi

ilustrasi hipertensi paru atau hipertensi pulmonal (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Budi menuturkan, gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji bisa dilakukan melalui aksi rutin periksakan kesehatan, konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter, dan sesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan.

"Jaga keseimbangan pola makan, kelima makan sayur dan buah, serta hindari kelelahan," imbaunya.

2. Dehidrasi dan kelelahan jadi penyebab hipertensi

Suasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Dia mengatakan, dehidrasi dan aktivitas fisik yang berlebihan ditambah kelelahan, disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji.

"Untuk itu, asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan baik bagi jemaah maupun para tenaga kesehatan haji (TKH)," katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Jemaah Berada di Asrama Haji Jelang ke Tanah Suci

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya