TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IDI: Kami Tidak Merekomendasikan Kalung Antivirus Corona!

IDI menyebut kalung tersebut belum melalui uji klinis

Produk Eucalyptus Kementan untuk Anti Virus Corona (Dok. IDN Times/Kementan)

Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak merekomendasikan kalung antivirus corona berbasis eucalyptus inovasi dari Kementerian Pertanian. Bahkan, IDI meminta pemerintah memberikan informasi faktual agar tidak membuat masyarakat bingung.

"Dari kelompok profesi dokter, kami tidak merekomendasikan, ini bukan penangkal virus (COVID-19) karena belum sampai tahap uji klinis, ini yang perlu diluruskan," tegas Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi saat dihubungi IDN Times, Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Kalung Anti-Corona Gak Kedepankan Faktor Kesehatan

1. Sebuah penelitian harus lulus uji klinis

Waketum PB IDI, dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Adib menerangkan, dalam dunia kedokteran ada sebuah dasar riset yang harus dipertanggungjawabkan melalui sebuah proses. Dan sebuah penelitian ada uji in vitro dan uji klinis.

Menurut Adib, dalam berbagai artikel inovasi berbahan eucalyptus baru ditahap uji in vitro dan tidak ada tindak lanjutnya.

"Ada sebuah proses yang dilanjutkan yaitu uji klinis ke pasien apakah itu juga efektif untuk COVID 19 atau corona sebab spesifikasinya banyak. Jika khusus untuk SARS- CoV-2 maka harus ada uji klinis," paparnya.

2. Kasus COVID-19 bisa meningkat karena masyarakat percaya

Para peserta UTBK gelombang I di ITS pemegang KIP-Kuliah melakukan rapid test di gedung Plasa dr Angka ITS. Dok. Humas ITS

Adib khawatir sebab dengan kalung atau produk berbahan eucalyptus yang diklaim penangkal corona, masyarakat jadi abai dengan bahaya virus COVID-19.

"Ini tidak serta merta bila pakai kalung ini bisa penangkal virus, masyarakat jadi gak pakai masker, gak jaga jarak, kasus bisa meningkat," ungkapnya.

3. IDI siap berkolaborasi dengan Kementan

Ketua Terpilih PB IDI terpilih, dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Meski demikian, Adib mengapresiasi langkah Kementan untuk membuat terobosan. Namun, Adib minta pemerintah berikan informasi yang sebenar-benarnya kepada masyarakat.

"Kami dari organisasi profesi siap berkolaborasi dengan terobosan yang dibuat Kementan. Selain itu, hal ini juga perlu dikoordinasikan penyampaian yang benar dari satu agar masyarakat tidak lengah tidak juga panik," imbaunya.

Baca Juga: Sosiolog: Klaim Kalung Antivirus Corona Bisa Buat Perasaan Aman Palsu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya